Sabtu 01 Oct 2011 11:25 WIB

Kiat Hidup Bertolerasi Ala JK: Jangan Gampang Terprovokasi

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Siwi Tri Puji B
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.
Foto: Antara/Agus Bebeng
Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla.

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla mengatakan, kegembiraan tidak mungkin tercipta bila tiada kehidupan damai. Kehidupan damai, kata pria yang belakangan akrab disapa JK, harus dimaknai sebagai bentuk harmoni di atas perbedaan. "Jadi perbedaan jangan dijadikan alasan untuk hidup dalam kesusahan. Meski tiada harmoni tanpa keadilan," pesan JK di depan ratusan pemuda dari berbagai negara dalam seminar World Youth Forum Peace and Harmony di Ambon, Sabtu (1/10).

Hadir dalam seminar tersebut mantan menteri luar negeri Hassan Wirajuda, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Wakil Gubernur Said Assegaff, Kapolda Maluku Brigjen Syarief Gunawan, dan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen Suharsono.

Pada kesempatan itu, JK menyinggung kasus kerusuhan Ambon pada 2000 dan terulang kembali pada 11 September 2011 selama tujuh jam, sebagai contoh tidak baik. Kondisi itu terjadi karena mudahnya masyarakat terprovokasi pesan (SMS) tidak jelas. Gara-gara masalah sepele, kata JK, hal kebaikan dipelintir sebagai pemicu aksi kekerasan dan membakar masjid atau gereja. "Isu agama dihembuskan dan disalahgunakan yang nyatanya berdampak menjadi bahaya luar biasa bagi ketentraman hidup masyarakat," katanya

JK mengingatkan, kedamaian hanya diciptakan jika kita menghargai satu sama lain. Kedamaian tidak akan tercipta jika antarpemeluk agama tidak memaknai esensi agama dengan baik dan cenderung merasa benar sendiri.

Karena itu, JK mengimbau kepada warga Ambon agar menempatkan agama sebagaimana esensinya untuk menciptakan kedamaian, sebab tidak ada ajaran agama apapun di dunia yang mengajarkan kekerasan. Sehingga pemeluk agama tidak boleh mutlak dalam memaknai agama dan menganggap kelompoknya sebagai paling benar dibanding lainnya. Dan satu lagi, jangan gampang terprovokasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement