Sabtu 01 Oct 2011 09:57 WIB

Pasca Kebakaran, Perdagangan di Pasar Keranggot Mulai Normal

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ismail Lazarde

REPUBLIKA.CO.ID, CILEGON – Aktivitas perdagangan di Pasar Keranggot Cilegon, Banten, mulai kembali normal, Sabtu (1/10) pagi. Pasar terbesar di Cilegon tersebut terbakar Jumat (30/9) malam.

Pagi ini, para pedagang khususnya pedagang sembako dan sayur-mayur terlihat memenuhi pinggiran pasar. Meski demikian, masih terlihat mobil pemadam kebakaran dari Pemerintah Kota Cilegon berjaga-jaga di sekitar pasar. Asap kebakaran pun masih terlihat hingga menyerupai kabut.

Pedagang yang tokonya tidak terbakar, sengaja mengosongkan toko dan memutus semua aliran listrik. Maman misalnya, pedagang pakaian yang mengevakuasi barang dagangannya ke rumah. "Sudah saya pindahkan barang-barang ke rumah. Sekarang lagi memeriksa toko saja" ucapnya saat ditemui Republika.

Meski aktivitas jual beli sudah mulai normal, sebagian besar dari pembeli sengaja ke pasar untuk melihat pasar pasca kebakaran. Wiwin Adawiyah (50 tahun) misalnya, selain membeli sembako, ia sengaja ke pasar untuk melihat kios yang terbakar. "Saya jadi bingung kalau mau beli, toko langganan juga ikut kebakar" kata wanita yang memakai jilbab ungu itu.

Para pedagang yang menjual kebutuhan pokok mengaku tidak akan menaikkan harga sembako karena kejadian ini. "Harga dari sananya, enggak karena kebakaran" ucap Wati, pedagang cabe di Pasar Baru Keranggot.

Pasar Baru Keranggot di Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Cilegon, terbakar sekitar pukul 20.00, Jumat (30/9). Ratusan kios ludes dilalap si jago merah. Api diduga karena korsleting listrik. Karena angin kencang, api menjalar dari Blok B ke Blok A, Blok C, Blok G dan Blok H. Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah. Tujuh mobil kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, namun hingga tengah malam api masih besar karena adanya angin kencang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement