REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPR-RI, Marzuki Ali, menegaskan tidak ada mogok kerja terkait pembahasan RAPBN.
''Pernyataan itu jelas dari pimpinan Badan Anggaran (Banggar). Hanya mereka menyerahkan tanggungjawab kepada pimpinan, karena merasa ada tarik menarik politik di sana. Jadi seolah-olah pimpinan Banggar ini penjahat,'' katanya, di Jakarta, Jumat (30/9).
Menurutnya, pimpinan Banggar khawatir stigma ini membuat mereka tidak fokus dalam bekerja dan mengganggu target RAPBN 2012. ''Persoalannya di sana, jadi bukan mogok. Sepanjang pimpinan belum mengambil alih, pimpinan Banggar harus bekerja,'' tegas Marzuki.
Ia menambahan, jika nantinya pembahasan RAPBN jadi diambil alih pimpinan DPR, maka sebelumnya harus dibawa ke sidang paripurna dulu. Di situ akan dijelaskan, ada surat dari pimpinan Banggar yang menyerahkan tanggungjawab ke pimpinan DPR.
''Kita tanyakan ke paripurna, bagaimana pandangan dari anggota DPR. Kalau diubah, kita ubah. Kalau sepakat untuk tidak diubah dan dikembalikan ke pimpinan Banggar, kita kembalikan. Semuanya merujuk ke undang-undang,'' jelasnya.