Jumat 30 Sep 2011 17:40 WIB

Kebakaran Hutan Ancam Habitat Lutung Jawa

Rep: Edy Setiyoko/ Red: Chairul Akhmad
Hutan di Kawasan Gunung Merbabu terbakar, Rabu (28/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Hutan di Kawasan Gunung Merbabu terbakar, Rabu (28/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI – Kebakaran hutan yang melanda kawasan konservasi Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGM) mengancam habitat flora & fauna. Terutama hewan langka jenis Lutung Jawa. Warga setempat menyebut 'Krek Krekan'.

Saat ini, Lutung Jawa hanya ditemukan di kawasan hutan Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Menurut catatan BTNGM tinggal 70 ekor. Dikhawatirkan, bencana kebakaran hutan yang melanda puncak Gunung Merbabu akan mengganggu habitat hewan langka tersebut.

Namun Kepala BTNGM, Dulhadi, meyakini kebakaran hutan yang terjadi sejak Selasa (27/9) lalu, tak bakal merenggut nyawa hewan langka tersebut. ''Biasanya Lutung Jawa cepat lari untuk mencari ke tempat yang lebih aman, kalau terjadi kebakaran hutan,'' jelasnya, Kamis (29/9).

Menurut Dulhadi, hewan hutan Lutung Jawa lebih semi solider bila dibanding dengan kera jenis hewan lain. Mereka hidup dalam kelompok lebih kecil. Biasanya, sekitar empat hingga lima ekor setiap kelompok. Anggota kelompok mulai memisahkan diri bila sudah dewasa. Dan sudah menemukan 'pasangan hidupnya'.

Selain Lutung Jawa, hewan yang kehilangan habitat di kawasan Gunung Merbabu adalah kancil dan burung elang bondol. Hanya saja, untuk elang bondol ruang jelajahnya cukup jauh dan luas. Sehingga lebih gampang untuk pindah lokasi hunian. Burung jenis ini banyak ditemukan di kawasan Gunung Merbabu, wilayah Kabupaten Magelang.

Sedang habitat flora yang terancam di sini adalah sejumlah vegetasi tanaman keras. Seperti cemara gunung, pinus, puspa, beringin. Juga semak dan tanaman bunga yang biasa diburu orang, Edelweis.

Seperti diketahui, rehabilitasi hutan kawasan Gunung Merbabu sudah dilakukan sejak 2010. Rehabilitasi mencakup areal 1.300 hektar. Sedang 2011 ini mencakup 390 hektar. ''Alhamdulillah, kebakaran kali ini tidak sampai merambah kawasan yang direhabilitasi,'' kata Dulhadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement