REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Harga emas yang kini sedang mengalami penurunan membuat sejumlah warga berkeinginan untuk memborong benda tahan inflasi ini. Namun, di tengah maraknya niat warga untuk membeli, kini muncul modus penipuan baru yang mulai mendapatkan respons waspada oleh pihak kepolisian.
Menurut Pjs Kanit Idik IV Polres Surabaya, Iptu Solikin Ferry saat dikonfirmasi mengatakan, upaya pemalsuan logam mulia di Surabaya kini mulai marak.
Dari hasil penyidikan, kata Ferry, sebanyak tiga korban telah menjadi korban. “Tapi yang melapor baru hanya satu,” ujarnya.
Menurut Ferry, upaya tersebut menyusul turunnya harga emas. Hal ini berdampak pada tingginya permintaan. “Inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya telah berhasil menangkap satu orang tersangka modus penipuan, Djuwariyah (27). Cara pelaku, kata Ferry, yakni dengan cara melakukan tukar tambah perhiasan. “Biasanya pelaku pernah bekerja di toko emas,” kata dia.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Indarto, meyakini, masih banyak para pembeli yang menjadi korban penipuan emas palsu. Kini, polisi tengah mengembangkan kemungkinan pelaku dan korban lain yang terkena aksi kejahatan serupa. “Segera laporkan, kalau menemukan kejadian tersebut,” imbuh Indarto.