REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah memastikan proyek renovasi Bandara Ngurah Rai Bali beres pada 2013. Pembangunan bandara ini menguras dana hingga Rp 2 triliun. Angkasa Pura I juga sedang merenovasi Bandara Sepinggan Kalimantan Timur dan Bandara Juanda Surabaya.

Menteri Perhubungan, Freddy Numberi menyatakan pihaknya mendorong penyelesaian aspek desain bandara. “Semuanya sudah jalan dan kami pastikan selesai sesuai target,” ujarnya, Kamis (29/9). Dia yakin perluasan bandara tersebut bisa dirampungkan pada 2013. Masa konstruksi bandara diperkirakan selesai dalam 32 bulan.

Diharapkan bandara ini siap mengantisipasi kenaikan tingkat penerbangan, menyusul rencana Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada tahun tersebut.

Direktur Utama Angkasa Pura I, Tommy Soetomo, menyatakan dana renovasi Rp 2 triliun berasal dari internal BUMN. Kontraktornya telah dipilih, yaitu Adhi karya, WIKA, PP, dan sejumlah konsorsium lainnya.

Perluasan dan renovasi Bandara Ngurah Rai mencakup perbaikan dan perluasan terminal internasional, dari  saat ini seluas 65,8 ribu meter per segi, menjadi 120 ribu meter per segi. Sedangkan terminal domestik yang kini seluas  13,3 ribu meter per segi akan pindah ke lokasi bandara internasional. Saat ini Bandara Ngurah Rai melayani 9 juta penumpang domestik dan asing per tahun

Angkasa Pura I juga berusaha menyelesaikan proyek renovasi Bandara Sepinggan, Kalimantan Timur senilai Rp 1,6 triliun. Saat ini kapasitas Bandara Sepinggan, yang 900 ribu penumpang per tahun, tidak mencukupi. Sementara jumlah penumpang di bandara ini setiap tahunnya 5,5 juta orang. Setelah renovasi, kapasitas bandara meningkat hingga 10 juta penumpang per tahun.

Sementara proyek perluasan terminal 2 Bandara Juanda Surabaya senilai rp 400 miliar diperkirakan memakan waktu 11 bulan. Saat ini kapasitas terminal hanya 6,5 juta penumpang. Padahal pertumbuhan penumpang cukup tinggi, mencapai 12,5 juta penumpang.

Ikuti Whatsapp Channel Republika