Rabu 28 Sep 2011 11:57 WIB

Presiden: Banggalah dengan Batik

Membatik
Membatik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, batik bisa dijadikan sarana diplomasi Indonesia dalam pergaulan internasional, sehingga bisa meningkatkan citra Indonesia. "Kita gunakan batik sebagai sarana diplomasi dan persahabatan dengan dunia internasional," kata Yudhoyono saat membuka "World Batik Summit 2011" di Jakarta, Rabu.

Menurut Presiden, diplomasi adalah salah satu aspek utama batik yang bisa dimanfaatkan oleh Indonesia. Hal itu disebabkan batik telah ditetapkan sebagai warisan bidaya dunia oleh UNESCO.

Kepala Negara menegaskan, seluruh warga negara Indonesia harus bangga karena dunia internasional telah mengakui keindahan batik sebagai produk budaya. "Saya cinta batik, saya suka batik, dan saya suka dan sering memakai batik," ujarnya.

Presiden meminta semua pihak berupaya untuk membuat batik sebagai salah satu produk budaya yang melekat dengan nama Indonesia, sehingga semua orang langsung ingat Indonesia jika membicarakan batik. "Kita semua harus jadi duta bangsa," papar Presiden, menambahkan. Aspek lain yang dapat dimanfaatkan dari batik adalah aspek ekonomi.

Menurut Yudhoyono, penjualan batik di Indonesia pada 2010 adalah Rp 3,9 triliun, atau lebih tinggi dari jumlah penjualan empat tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 2,5 triliun.

Nilai ekspor batik Indonesia juga meningkat dari 14,3 juta dolar AS pada 2006 menjadi 22,3 juta dolar AS pada 2010. "Saya melihat peluang untuk bisa lebih besar dan tinggi lagi," katanya.

Selain itu, Yudhoyono juga meminta para pengrajin batik untuk memerhatikan aspek kebersihan lingkungan. Dia menegaskan, pendidikan pengelolaan limbah harus diterapkan dalam industri batik nasional.

Presiden berharap cetak biru pelestarian dan pengembangan batik 2012-2025 bisa menjadi tonggak kebangkitan batik Indonesia di kancah internasional. "World Batik Summit 2011" dilaksanakan di Jakarta sejak 28 September sampai 2 Oktober 2011. Acara dengan tema "Indonesia: Global Home of Batik" itu akan diisi dengan rangkaian konferensi dan pameran batik.

Sejumlah pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk perwakilan UNESCO, akan tampil dalam konferensi tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement