REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepolisian Negara RI menyatakan masih ada tujuh bom aktif di tangan empat pelaku masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dibalik pelaku bom bunuh diri di Cirebon dan Solo.
"Masih ada tujuh bom aktif yang masih di tangan tujuh DPO yakni berinisial B, H,Y dan H," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.
Anton menyatakan bahwa para DPO adalah jaringan lama bom di Cirebon dibalik aksi bom bunuh diri di Mesjid Adz Zikra di Mapolres Cirebon Kota, Mochammad Syarif pada Jumat (15/4). "Kita perlu wapadai dan mempunyai usaha untuk mengagalkan," kata Anton.
Sedangkan pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS), Solo adalah Pino Damayanto, alis Ahmad Urip alias Ahmad Yosefa alias Hayat alias Raharjo. Ahmad dan Syarif aktif dalam keanggotaan JAT wilayah Cirebon pimpinan Agung Nur Alam alias Abu Husama.
Syarif dibai'at oleh Amir Markasiah, ustadz Abu Bakar Ba'asyir di Tasikmalaya pada tahun 2008 bersama sepuluh anggota JAT wilayah Cirebon. Syarif juga aktif mengikuti ta'lim pimpinan Ba'asyir di beberapa tempat di wilayah Jawa Barat.
Doktrin yang didapatkan Syarif selain dari Agung Nur Alam, juga didapatkannya langsung dari Oman Abdurrahman alias Oman. Oman saat ini adalah terpidana kasus terorisme Aceh, yang mengajarkan doktrin antara lain pembenaran terhadap aksi perampokan untuk mendukung pendanaan kegiatan sebagai fa'I.