REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Direktur Promosi Luar Negeri Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI, Noviendi Makalam, mengakui jumlah wisatawan Rusia yang berwisata ke Indonesia terus meningkat, sayangnya potensinya belum tergarap maksimal karena belum ada penerbangan reguler langsung Rusia-Indonesia.
"Mereka mengharapkan adanya penerbangan langsung ke Indonesia," ujar Noviendi Makalam di sela-sela penyelenggaraan pameran "17th Trade International Travel and Tourism Exhibition-Otdykh Leisure 2011" di Moskow, Rusia.
Sekretaris Kedua Fungsi Pensosbud KBRI Moskow, Enjay Diana kepada ANTARA London, Sabtu menyebutkan, sebanyak 18 perusahaan industri pariwisata Indonesia ambil bagian dalam pameran tersebut yang didukung Kementerian Kebudayaan dan Periwisata Republik Indonesia serta KBRI Moskow.
Lebih lanjut Noviendi Makalam menyebutkan salah satu kendala yang masih menghambat arus wisatawan Rusia ke Indonesia adalah belum adanya penerbangan reguler langsung (scheduled direct flight) baik dari maskapai penerbangan Indonesia maupun Rusia.
Saat ini wisatawan Rusia ke Indonesia mengunakan penerbangan carter yang bersifat musiman dari Moskow, St Petersburg, Yekaterinburg, dan Novosibirsk. "Kita sudah lama bicara soal penerbangan reguler langsung, tapi masih belum ada tanggapan," katanya.
Hal tersebut juga disampaikan pelaku industri pariwisata yang hadir dalam pameran tersebut, termasuk Wakil Ketua Asosiasi Pariwisata Privet Bali, yang juga Konsul Kehormatan Federasi Rusia di Bali, Chaerul Nuku Kamka. "Diharapkan dengan adanya penerbangan reguler langsung, wisatawan Rusia akan membanjiri Indonesia. Peningkatan tidak hanya dari segi kuantitas, tetapi juga kualitas wisatawan itu sendiri," ujar Nuku Kamka.
Sejak satu setengah tahun lalu, wacana pembukaan penerbangan reguler langsung sudah mengemuka, terlebih setelah ditandatanganinya air Service Agreement antara Indonesia dan Rusia pada Maret 2011 lalu.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Hamid Awaludin mengatakan penandatanganan Air Service Agreement merupakan pembuka jalan bagi kerja sama penerbangan langsung Indonesia-Rusia, baik untuk penumpang maupun kargo.
Diyakini hal ini dapat meningkatkan arus wisatawan dari dan ke dua negara, serta akan dapat mendorong peningkatan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi. "Banyak pihak yang menanti implementasi dari Air Service Agreement tersebut, salah satunya dalam bentuk penerbangan langsung Rusia-Indonesia,", ujar Dubes Hamid Awaludin.