REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Sekjen PKS, Anis Matta, menilai Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden yang paling banyak melakukan reshuffle. “Pak SBY ini kan presiden yang paling banyak melakukan reshuffle dibandingkan semua presiden di Indonesia yang pernah ada sebelumnya,” katanya saat ditemui, Kamis (22/9).
Tercatat, selama SBY menjabat di 2004 sudah ada dua kali perombakan kabinet. Pada masa kepemimpinan di 2004, perombakan pertama terjadi pada 7 Desember 2005. Setelah itu, SBY kembali melakukan perombakan pada 9 Mei 2007.
Untuk masa jabatan 2009, SBY hanya mengisukan adanya perombakan cabinet pada 2010 tetapi urung dilakukan. Baru pada 2011 inilah, isu itu kembali mencuat.
Sayangnya, dengan kerapnya pergantian kabinet ataupun isu yang dihembuskan, ia menilai tak berdampak signifikan pada kinerja dan pencapaian pemerintahan SBY menjadi lebih baik.
Isu reshuffle yang digulirkan sekarang ini justru menciptakan gelagat baru. Tujuannya tak lain untuk melihat prospek di 2014. “Kita menangkap gelagat, target reshuflle adalah fun racing (penggalangan dana pemilu). Anda boleh tulis besar-besar; targetnya fun racing bukan perbaikan kinerja,” katanya.
Anis mendasarkan pandangannya dari desas desus yang berkembang, beberapa menteri yang akan digeser justru bukan menteri yang dianggap bermasalah, melainkan mereka yang menjabat di kementrian basah. “Karena yang mau diganti di tempat basah semua, memang iya targetnya fun racing 2014,” katanya.