Kamis 22 Sep 2011 10:37 WIB

Di Jambi, Nama SBY Diembel-embeli 'Sri Paduko Maharajo Notonegoro'

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ny Ani Yudhoyono, Rabu malam (21/9) menerima gelar adat Sri Paduko Maharajo Notonegoro dan Karang Setio dari Lembaga Adat Melayu Jambi. Prosesi penganugerahan gelar adat ditandai dengan penyerahan keris dan selempang oleh Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi, Hasip Kalimuddin Syam kepada Presiden.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) juga menjalani prosesi menginjak kaki kepala kerbau.

Presiden SBY tidak banyak memberikan pernyataan ketika memberikan sambutan, sebab seluruh sambutannya berisi pantun-pantun yang menyinggung soal kemakmuran daerah Jambi.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Jambi, yang telah memberikan gelar adat dan penghargaan kepada saya dan istri saya," kata Presiden.

Tak hanya Presiden SBY, Ibu Negara Ani Yudhoyono juga mendapatkan penghargaan Karang Setio berupa liontin Sri Tanjung Selilit dan seragam pakaian adat Melayu Jambi.

Liontin dan seragam adat diserahkan langsung oleh istri Gubernur Jambi Yusniana Hasan Basri.

Ketua LAM Jambi Hasip Kalimuddin Syam mengungkapkan, gelar adat tersebut memiliki arti yang mulia pembesar utama di atas para pembesar, yang mengatur dan menertibkan penyelenggaraan negara.

Menurut dia, memori masyarakat Jambi terhadap Presiden sudah tertanam sejak memegang amanah sebagai Pangdam II Sriwijaya, dengan pendekatan persuasif kultural, dalam menjaga stabilitas pertahanan dan keamanan di wilayah Sumbagsel.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement