Kamis 22 Sep 2011 09:21 WIB

Sepertiga Anak-anak Dunia Kurang Gizi

Rep: Prima Restri/ Red: Didi Purwadi
Penderita gizi buruk, ilustrasi
Foto: Saiful Bahri/Antara
Penderita gizi buruk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Makanan dan gizi adalah hal asasi manusia. Namun, sepertiga dari seluruh anak-anak di dunia saat ini dalam keadaan kurang gizi kronik. Hal ini diangkat pada Sidang Majelis PBB dalam Pertemuan Tingkat Menteri tentang nutirisi di New York, Amerika Serikat, Rabu (21/9).

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian kesehatan, Tjandra Yoga Aditama, yang ikut hadir mengatakan bahwa hingga kini masih ada 171 juta anak-anak di dunia yang kurang gizi. Masalah ini menjadi hal mendasar karena mempengaruhi pembangunan manusia, sosial dan ekonomi.

Penekanan angka kurang gizi ini juga menjadi prioritas Indonesia. Selain sebagai indikator dalam pencapaian MDGs, angka kurang gizi Indonesia masih di atas 10 persen.

Dalam ringkasan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 dikatakan secara nasional sudah terjadi penurunan prevalensi kurang gizi dari 18,4 persen di 2007 menjadi 17,9 persen di 2010. Penurunan itu disumbang oleh penurunan pada prevalensi gizi buruk dari 5,4 persen di 2007 menjadi 4,9 persen di 2010.

Tapi, tidak terjadi penurunan prevalensi pada gizi kurang dari 2007 ke 2010. Prevalensi gizi kurang tetap di angka 13 persen

Sebanyak 18 provinsi masih memiliki prevalensi gizi kurang dan buruk di atas prevalensi nasional. Yaitu, prevalensi gizi kurang nasional empat persen dan gizi buruk sebesar 13 persen

Selain itu, Tjandra mengatakan bahwa kurang gizi ini juga terkait dengan masalah penyediaan makanan. Sekitar satu milyar penduduk dunia masih menghadapi masalah penyediaan makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement