Rabu 21 Sep 2011 15:43 WIB

Presiden Apresiasi Usulan Nama Gelora SBY

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Wulan Tunjung Palupi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejumlah pihak kembali mengusulkan agar nama stadion gelora Jakabaring diganti dengan menggunakan nama Susilo Bambang Yudhoyono. Juru bicara Presiden Aldrin Pasha mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan dan presiden mengapresiasi hal tersebut.

Ia juga membenarkan bahwa terdapat pemberitaan yang menyebut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat turut mendukung usulan pergantian nama itu.

Presiden, menurut Julian mengapresiasi usulan-usulan itu. Tetapi beliau belum mengomentari lebih jauh agar masalah ini tidak menjadi kontroversi. Usulan itu juga perlu dibahas kembali.

"Kalau itu aspirasi dari masyarakat luas beliau mengapresiasi dan terima kasih, tapi beliau tidak menjawab setuju atau tidak,"ujarnya, ketika dihubungi wartawan, Rabu (21/9)

 

Namun Presiden belum memutuskan apakah akan menerima usulan sejumlah pihak penggunaan nama SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) sebagai pengganti stadion gelora Jakabaring. Meski demikian SBY mengapresiasi usulan yang masuk tersebut.

Sebelumnya Wacana penggantian dilontarkan Ketua KONI Sumatera Selatan (Sumsel), Muddai Madang, untuk mengganti nama Jakabaring Sport City (JBC) --komplek pelaksanaan Sea Games XXVI--menjadi Gelora SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Ketua MPR Taufiq Kieamas juga sempat mengusulkan nama itu.

Sementara suporter Sriwijaya FC yang tergabung dalam Singa Mania. Para pendukung klub berjuluk Laskar Wong Kito itu menyatakan menolak pergantian nama JBC atau stadion Gelora Sriwijaya yang menjadi home base Sriwijaya FC menjadi Gelora SBY.

“Jika rencana pergantian nama tersebut benar-benar akan direalisasikan, maka kami suporter akan melakukan aksi. Nama Gelora Sriwijaya Jakabaring sudah identik dengan Sriwijaya FC klub, kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan. Sangat tidak menarik jika diubah dan hilang niai sejarahnya”, kata Dedi Pranata, Ketua Singa Mania, Rabu (21/9).

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement