Selasa 20 Sep 2011 20:21 WIB

Nah Lho...Pemprov Wacanakan Hentikan Penerimaan Murid SMAN 6

Sejumlah siswa SMAN 6 saat berhadapan dengan wartawan di depan sekolah mereka di Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (19/9).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah siswa SMAN 6 saat berhadapan dengan wartawan di depan sekolah mereka di Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewacanakan menghentikan penerimaan murid baru SMA Negeri 6 Bulungan Tahun Ajaran 2011/2012, terkait solusi menghilangkan tradisi aksi tawuran pelajar. "Solusi itu (menghentikan penerimaan murid baru) masih dalam pembahasan, namun kebijakan tersebut cukup bagus," kata Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Agus Suradika di Jakarta, Selasa.

Agus mengatakan, kebijakan menghentikan siswa baru SMA Negeri 6 merupakan langkah guna menghilangkan satu generasi, agar meredam tradisi aksi tawuran yang kerap melibatkan murid salah satu sekolah berkualitas tersebut.

Agus menuturkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya mengantisipasi pelajar SMAN 6 Bulungan tidak terlibat tawuran. Salah satu solusinya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta mendirikan pos terpadu, namun langkah tersebut tidak efektif karena aksi tawuran antarpelajar tetap tidak terhindarkan.

Agus menyebutkan fenomena aksi tawuran antarpelajar yang melibatkan sekolah milik pemerintah daerah tersebut, sudah mengkhawatirkan, karena menjadi tradisi dan semakin marak. Pejabat Pemprov DKI Jakarta itu, menambahkan pihaknya akan mengevaluasi sistem pengelolaan yang dilakukan Kepala Sekolah SMAN 6 Bulungan.

Ancaman sanksi juga terhadap murid yang akan mendapatkan hukuman secara pidana, lantaran terlibat bentrokan dengan wartawan. Agus menyatakan, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan Komite Sekolah, Suku Dinas Pendidikan, Kepala Seksi Pendidikan SMA, kepolisian, serta DPRD, termasuk Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), guna membahas antisipasi bentrokan dan aksi bentrok pelajar dengan wartawan.

Aksi bentrokan bermula saat puluhan wartawan tengah berunjuk rasa di SMA Negeri 6, terkait tindakan pengeroyokan siswa SMA 6 terhadap wartawan televisi Trans 7, Oktaviardi, Jumat (16/9). Petugas sempat berupaya mengatasi keributan, namun jumlah siswa yang terlibat bentrok cukup banyak, sehingga polisi kewalahan.

Aksi tawuran melukai sedikitnya 10 orang wartawan dan tujuh orang siswa SMA Negeri 6 Bulungan, Jakarta Selatan. Wartawan yang melapor, antara lain fotografer Kompas.com Banar Fil Ardi, fotografer Seputar Indonesia Yudistiro Pranoto, juru kamera Trans 7 dan fotografer Media Indonesia Panca Saukani.

Sementara pihak siswa yang juga menjadi korban pemukulan akan melaporkan wartawan yang diduga melakukan penganiayaan, Selasa (20/9).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement