Selasa 20 Sep 2011 18:06 WIB

Demi Kestabilan Pasar, Dunia Usaha Desak Kepastian Soal Reshuflle

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dunia usaha meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan kepastian terhadap wacana perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II. Status itu penting demi kepastian hukum dan juga kestabilan pasar bursa.

Permintaan tersebut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi dalam dialog antara Apindo dan pemerintah di ruang sidang utama Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (20/9).

Menurut Sofjan, topik perombakan kabinet adalah salah satu yang diangkat oleh pengusaha yang hadir dalam dialog tersebut dan ditanyakan langsung kepada Presiden.

"Kami meminta ke Bapak Presiden bahwa demi kepastian hukum dan bursa kita, dan supaya para menteri tenang, kalau mau ada `rehuffle', ya `reshuffle' saja. Jangan membuat semua resah dan kami tidak bisa bekerja karena semua menunggu nasib," ujarnya.

Sofjan mengemukakan, wacana perombakan kabinet yang marak diberitakan oleh media massa telah mengganggu dunia usaha karena setiap orang seperti ragu-ragu untuk bertindak dan hanya bersikap menunggu.

"Pasti mengganggu kita dan ini kita sampaikan supaya ada keterbukaan. Supaya menteri-menteri ada kepastian, sehingga kita bisa bekerja lagi. Jangan sampai semua orang takut bekerja," katanya.

Presiden dalam tanggapannya, menurut Sofjan, mengaku memang sedang melakukan evaluasi terhadap para menterinya setelah dua tahun bekerja.

Evaluasi tersebut, kata Sofjan, merupakan penilaian keseluruhan guna menilai kinerja para menteri.

"Bahwa setelah dua tahun bekerja, bisa diketahui siapa yang mampu, dan yang tidak mampu. Siapa yang kena masalah dan siapa yang sakit, Presiden akan memutuskan bulan depan," ujarnya.

Meski demikian, lanjut Sofjan, Presiden Yudhoyono tidak bersedia memberikan penjelasan tentang perombakan kabinet yang akan dilakukan. "Cuma apa yang akan diputuskan, beliau tidak bersedia memberi tahu kita. Tapi itu yang kita tanyakan, supaya ada kepastian, jangan kita diombang-ambing, kita tidak bisa bekerja dengan tenang juga," ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan Presiden Yudhoyono telah menyampaikan kepada dirinya bahwa perombakan kabinet tinggal menunggu waktu. "Tapi tidak ada yang tahu kapan. Tidak ada yang tahu sesungguhnya kapan waktunya," ujarnya.

Menurut Julian, Presiden telah berkomunikasi dengan Wakil Presiden Boediono dan juga meminta masukan dari menteri-menteri koordinator tentang perombakan kabinet meskipun keputusan akhir tetap berada di tangan Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement