REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO-- Petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sejak dua hari terakhir, mulai Sabtu (17/9) hingga Ahad tidak berani pergi ke kebun. Ini menyusul ditemukan belasan jejak kaki harimau sekitar tanaman sawit mereka.
"Saya yang pertama menemukan jejak kaki harimau hari Jumat (16/9) pagi, sejak itu saya tidak berani lagi ke kebun," kata seorang warga Kelurahan Bandar Ratu, Yanto (35), di Mukomuko, Ahad.
Ia mengatakan bahwa jejak kaki harimau yang berjumlah tidak kurang dari belasan itu baru pertama kali ditemukan di kebun miliknya. "Awalnya saya tidak percaya itu jejak hamimau tetapi setelah saya tanyakan kepada petani lain ternyata mereka mengatakan bahwa jejak kaki itu jelas punya harimau," katanya.
Selain menemukan jejak kaki harimau, celana pajang yang berada tidak jauh dari penemuan jejak kaki harimau juga sudah berpindah tempat sejauh sembilan meter. "Celana panjang ini awalnya bukan berada sebelah jejak kaki harimau tetapi berada di tanaman sawit sebelahnya," katanya.
Selain itu, katanya, tempat yang diduga digunakan oleh harimau untuk tidur berada tidak jauh dari penemuan jejak kakinya. Ia mengatakan, rencana dirinya ke kebun Sabtu (17/9) dan Minggu itu untuk mengganti bibit tanaman sawit yang kurang bagus dengan bibit yang disiapkan dengan kualitas baik.
Petani kebun sawit lainnya Jajak mengatakan, penemuan jejak kaki harimau tidak hanya pertama terjadi di sejumlah kebun sawit yang berda dekat dengan Danau Nibung yang berada antara Kelurahan Bandar Ratu, Desa Ujung Padang, dengan SP VII, Desa Sumber Makmur.
Selama lima bulan lalu, petani juga menemukan jejak kaki harimau dan jejak kaki beruang. Jejak itu belum ada saat pagi hingga siang hari itu.