REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Permintaan kantong darah hingga saat ini belum dapat diimbangi dengan stok yang ada di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya.
Sayangnya, gerai donor darah yang dibuka di mal sepi pendonor. "Kita sudah buka gerai donor darah di mal dan universitas, tapi yang di mal masih kurang produktif," ujar Direktur Unit Donor Darah PMI Surabaya, Budi Arifah, Sabtu (17/9).
PMI Surabaya hanya membuka satu gerai di mal yakni di Tunjungan Plaza. Namun menurut Budi, pihaknya kesulitan menjaring pendonor di mal dibandingkan satu gerai lain di kampus yakni di Universitas Tujuh Belas Agustus Surabaya. "Mindset orang kalau ke mal belanja, bukan donor. Itu yang membuat kami kesulitan menjaring donor," ungkapnya.
Selain membuka gerai di mal dan kampus, PMI Surabaya mengefektifkan mobil donor darah. Saat ini terdapat satu unit mobil donor darah. Rencananya, satu unit mobil donor darah akan didatangkan lagi, Oktober mendatang. "Kita jemput bola dengan mobil donor dengan sasaran berbagai instansi termasuk rumah ibadah dan sekolah," imbuhnya.
Usaha menjaring pendonor tersebut dilakukan mengingat masih minimnya stok darah di PMI Surabaya. Karena itu, meski permintaan cenderung turun, PMI Surabaya belum dapat memenuhi kebutuhan darah. PMI Surabaya bisa memproduksi 300-400 kantong darah per hari, tapi permintaan masih lebih dari itu, sampai 700 kantong.
Belum terpenuhinya kebutuhan darah tersebut, juga dipengaruhi stok darah setelah Ramadhan belum stabil. Selama Ramadhan, donor darah turun sekitar 20 persen. Sementara, Budi menyebutkan donor pengganti (donor dari keluarga pasien) hanya 1,4 persen.
Dengan belum stabilnya stok darah tersebut, Budi mengaku pihaknya belum dapat memenuhi pasokan darah luar kota. Darah baru bisa diberikan setelah ada permintaan dari rumah sakit di luar kota.
Kepala Humas PMI Surabaya, Agung Tri Jultanto, menambahkan, stok darah untuk whole blood, Trombosit, dan Packed Red Cell (PRC) masih belum stabil. Jumlah ketiga jenis darah tersebut masih di bawah 100 kantong. "Permintaan untuk darah itu relatif tinggi, idealnya kita punya lebih dari 100 kantong," ujarnya.
Dengan kekurangan stok itu, Agung berharap mobil donor dapat lebih efektif menjaring pendonor. Ditargetkan, dalam satu hari mobil itu dapat menjaring 75 pendonor. "Mobil donor bisa melayani pendonor sampai 300 orang, ini yang akan kita akan manfaatkan secara maksimal," katanya.