REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR – Jumlah korban keracunan makanan di Kampung Sukamanah, Desa Mulyasari, Kecamatan Mande, Cianjur, Jawa Barat, hingga Jumat (16/9) sore, terus bertambah menjadi 133 orang.
Kepala Puskesmas DTP Mande, Tutik Suprihatin, membenarkan bahwa pada hari kedua pasca puluhan warga mengalami keracunan, jumlah korban terus bertambah.
"Meskipun jumlahnya terus bertambah, kondisi sebagian besar korban yang mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat sudah mulai membaik dan sudah pulang ke rumahnya masing-masing," tuturnya.
Hari ini masih ada satu orang korban keracunan yang terpaksa masih menjalani perawatan di Puskesmas ini. Sedangkan yang lainnya sudah diperbolehkan pulang karena kondisinya sudah membaik. "Namun kami tetap melakukan pengawasan," kata Tutik.
Dia menjelaskan, meski jumlah korban keracunan terus bertambah, pihaknya belum mengkategorikan peristiwa tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal itu, karena kondisi korban tidak parah dan tidak ada yang dirujuk ke RSUD Cianjur. Korban hanya mengalami gejala keracunan seperti mual, pusing, tingkatannya sedang. Kalaupun ada yang harus diinfus bahkan rawat inap karena kondisinya lemas dan membutuhkan cairan tambahan.
Wakil Bupati Cianjur, Suranto, langsung meninjau ke lokasi kejadian dan menjenguk pasien yang menjalani perawatan di Puskesmas DTP Mande setelah mendapatkan laporan kejadian itu. Saat kunjungan tersebut, dia menjelaskan kepada warga yang mengalami keracunan, untuk tidak memikirkan biaya selama menjalani perawatan karena seluruh biaya ditanggung Pemkab Cianjur.
"Atas kejadian ini, kami instruksikan jajaran Dinas Kesehatan Cianjur, hingga ke tingkat bawah untuk mensosialisasikan hidup sehat dan cara mengatasi serta mengenal gejala keracunan. Sehingga ke depannya warga dapat bertindak cepat untuk penanganan secara darurat," kata Suranto.