Kamis 15 Sep 2011 17:49 WIB

Ini Dia Sebabnya Istana Bogor Tak Pernah Alami Krisis Air

Rep: c24/ Red: Siwi Tri Puji B
Istana Bogor
Foto: beta.matanews.com
Istana Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Intesitas curah hujan yang menurun di Kota Bogor sejak Juli 2011 sampai September 2011, tidak mengganggu pasokan air Istana Bogor. Hal ini karena pihak Istana Bogor memiliki mekanisme pengelolaan air yang cukup baik.

Menurut Staf Protokol Istana Negara, Cecep Koswara, sejak tahun 2002, pihak Istana Bogor sudah membangun pipa khusus di Bendung Katulampa hingga ke Istana Bogor. Hal ini untuk mengantisipasi resiko kemarau dan terganggunya aliran air karena tersendat oleh sampah yang dibuang masyarakat. “Panjang pipa sejauh 12 kilometer, jadi pasokan air di lingkungan istana bogor dan kebun raya tidak terlalu terpengaruh musim.”

Selain kuantitas air yang masih terjaga, kualitas air yang mengalir di parit-parit Istana Bogor juga sangat baik. Hal ini terbukti dari adanya biota air tawar, seperti remis, yang hidup di sepanjang parit. “Padahal sejak 1980-an remis sudah jarang ditemukan di Kota Bogor,” ujarnya sambil memegang beberapa remis yang ia ambil dari salah satu parit di Istana Bogor.

Cecep menceritakan, pada masa Kolonial Hindia Belanda pasokan air untuk parit di Istana Bogor diambil dari sungai Cibalok yang merupakan salah satu anak Sungai Ciliwung. Untuk menjaga kuatitas dan kualitas airnya, pemerintah kolonial bahkan sampai membuat undang-undang perlindungan khusus terhadap sungai Cibalok. Sayangnya, demikian Cecep menambahkan, pada dekade 1980-an kualitas maupun kuantitas debit air sungai Cibalok terganggu lantara banyak penduduk yang membangun pemukiman di sepanjang aliran sungai.

Selain mengandalkan pasokan air yang ada di parit, pihak istana juga mengandalkan lima buah kolam penampungan air yang ada di istana. Kolam-kolam ini menurut Cecep berfungsi sebagai sumber air bagi rumput-rumput yang ada di lingkungan istana. “Coba perhatikan, bila di luar Istana Bogor, rumput-rumput terlihat menguning karena kekurangan air. Tapi di sini, kondisi rumputnya masih hijau dan baik.”

Kendati demikian, Cecep mengakui jika pertumbuhan rumput jauh lebih baik pada saat musim penghujan. Hal ini karena air hujan mampu menyiram rumput secara lebih alami dan merata. Akibatnya rusa-rusa pun mendapatkan kualitas rumput yang lebih bernutrisi.

Sementara itu, Kasubag Rumah Tangga dan Protokol Istana Bogor, Endang Sumitra mengaku prihatin dengan kesadaran masyarakat dalam menjaga sungai. Endang mengatakan, bila kondisi sungai yang ada di Kota Bogor bersih dari sampah, kuatitas dan kualitas air yang mengalir ke masyarakat tentu juga akan baik. Dia menghimbau agar setiap orang memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan sungai. “Betapapun, sungai adalah milik bersama.”

Sedangkan, Kasubag Bangunan Istana Bogor, Apandi menyatakan, air sungai dan Istana Bogor adalah aset milik masyarakat Bogor. Dia meminta masyarakat yang hidup di sekitar Bendung Katulampa tidak membuang sampah sembarangan “Keduanya harus dijaga dan dipelihara untuk kepentingan dan kebanggaan kita bersama.”

sumber :
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement