Kamis 15 Sep 2011 13:04 WIB

Bela Diri, Demokrat Bilang tak Ada Politik Uang di Kongres

Rep: Teguh thr/ Red: Djibril Muhammad
Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara EE Mangindaan
Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara EE Mangindaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sorotan terhadap Partai Demokrat belum selesai. Anak buah bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin, Yulianis, dalam kesaksiannya di Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan ada duit Rp 30 miliar lebih yang mengalir ke Kongres Partai Demokrat.

Uang rupiah itu dikirim secara tunai oleh Grup Permai beserta uang dolar sebesar 5 juta dolar AS. Namun Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat EE Mangindaan meminta tudingan mengalirnya uang sebesar Rp 30 miliar ke kongres Parta Demokrat dibuktikan terlebih dahulu.

"Buktikan dulu saya tidak ikut campur... buktikan," tegasnya, usai pembukaan Gelar Karya Pemberdayaan Masyarakat di Jakarta Convention Centre (JCC), Kamis (15/9).

Mangindaan mengaku tidak tahu jika ada uang mengalir sebesar itu. Pasalnya saat itu Ia tengah memimpin sidang dan tidak ikut campur mengenai persoalan uang.

"Saat itu saya pimpin sidang, soal-soal itu saya tidak ikutan," kata Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Bikrorasi.

Tetapi, menurutnya didalam tata tertib sidang memang tidak mengatur secara terperinci soal politik uang. Tata tertib tersebut hanya mengatur bagaimana anggota kongres itu dapat mengikuti sidang hingga selesai.

"Tidak ada aturannya, yang penting ikut kongres selesai dan jangan pakai uang negara," jelasnya. 

Kongres Partai Demokrat di Bandung berlangsung pada 21 hingga 23 Mei 2010 lalu. Dalam kongres itu Anas Urbaningrum terpilih sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement