REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Pertahanan Korea Selatan Kim Kwan-Jin mengatakan pihaknya yakin pesawat angkut ringan CN-235 buatan PT Dirgantara Indonesia dapat dibanggakan. "Saya yakin ini bisa terbang tinggi," katanya seraya menunjuk miniatur pesawat tersebut usai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama pertahanan RI-Korsel di Jakarta, Jumat.
RI-Korsel sepakat meningkatkan dan memperluas kerja sama pertahanan termasuk kerja sama industri pertahanan.
Usai penandatanganan nota kesepahaman itu, kedua wakil pemerintahan itu saling bertukar cinderamata. Menhan Purnomo Yugiantoro menyerahkan contoh pesawat CN-235 kepada Menhan Kwan-Jin. Sedangkan Menhan Korsel menyerahkan contoh pesawat jet latih tempur T-50 Golden Eagle kepada Menhan RI.
Masing-masing menteri saling memuji keunggulan pesawat yang akan dibelinya. Menhan Purnomo menyatakan "Ini pesawat T-50 yang akan kita beli. Dan ini powerful."
Ucapan itu langsung disambut hangat Menhan Kwan-Jin seraya menunjuk model CN-235 mengatakan,"pesawat ini juga bisa terbang tinggi...."
Saat ini tercatat sudah beberapa negara yang menggunakan CN-235 antara lain Malaysia, Brunei Darussalam, Thailand, Pakistan, Korea Selatan, dan Uni Emirat Arab.
Korsel sebelumnya telah memesan empat pesawat CN-235/MPA melalui kontrak yang ditandatangani pada 2008 dengan total senilai Rp94,5 juta dolar AS. Pengerjaan produksi pesawat tersebut ditargetkan tuntas dan diserahkan seluruhnya pada 2012.
Pesawat CN-235 Maritime Patrol Aircraft/MPA tersebut dipesan oleh pemerintah Korea Selatan untuk melengkapi polisi maritim negara itu. Pesawat CN-235/MPA merupakan versi terbaru dari produksi PT DI dengan spesialisasi patroli maritim. Pesawat tersebut dilengkapi dengan radar untuk mendeteksi kapal-kapal di perairan.
Selain itu, pesawat CN-235 versi militer tersebut juga bisa dilengkapi dengan persenjataan seperti torpedo anti kapal selam serta persenjataan lainnya. Korsel juga merupakan pengguna CN-235 versi VVIP.