Rabu 07 Sep 2011 18:03 WIB

Aisha Sudah Kembali ke Tanah Air

Rep: C26/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Dr. Aisha Wardhana yang sebelumnya dikabarkan diculik oleh kelompok bersenjata di Somalia saat ini dikabarkan telah berada di Tanah Air. Namun, belum diketahui dimana tepatnya ia berada.

Manajer Komunikasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) Sugih Hartanto menyatakan Selasa malam pukul 20.00 ia dihubungi Aisha. '' Sekitar pukul satu siang, saya mendengar kabar Aisha sedang menuju Singapura setelah transit di Dubai,'' katanya  saat menyambut kepulangan tim Action for Somalia di Terminal 2 D Bandara Soekarno Hatta, Rabu (7/9).

Sugih sempat melakukan kontak melalui pesan BBM (BlackBerry Messenger). "Sebelumnya saya ga yakin itu dia karena belum dengar suaranya," ujarnya. Setelah Aisha meneleponnya dan mendengar suaranya barulah ia yakin bahwa benar itu Aisha. Nomor telepon seluler yang digunakan untuk berkomunikasi pun telah menggunakan salah satu provider di Indonesia.

Dalam komunikasinya tadi malam, Aisha tidak membantah kabar penculikan dirinya oleh kelompok bersenjata. Ia diculik sebelum memasuki Somalia, tepatnya di perbatasan antara Kenya dan Somalia. Ia mengaku mengalami luka tembak di bahu kiri. "Suaranya lemah sekali seperti orang sakit," imbuh Sugih.

Sugih menambahkan Aisha berangkat ke Somalia tanpa memberitahu ACT sehingga mereka pun tidak mempersiapkan dokumen legal yang dibutuhkan dokter bedah plastik tersebut. "Namun, sebagai solidaritas karena ia relawan ACT, kami berusaha mencari," tutur Sugih.

Melalui Sugih, istri Bustanul Arifin ini mengaku membutuhkan waktu untuk menenangkan diri. Ia akan memberikan keterangan jika waktunya sudah tepat. Namun, ia menyayangkan pemberitaan di media yang dinilainya terlalu berlebihan.

Aisha adalah relawan yang tergabung di ACT. Ia berencana akan bergabung dengan tim ACTion for Somalia dalam misi kemanusiaan membantu bencana kelaparan di Somalia. Namun, karena akan menikah ia menunda keberangkatannya. Ia berangkat ke Somalia dengan menggunakan dana pribad

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement