REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Komisi IV DPR Romahurmuziy menegaskan bahwa Greenpeace terbukti melakukan pembohongan publik terkait dana oeparsional di Indonesia. Pembohongan publik yang
telah dilakukan Greenpeace merupakan tindakan tidak terpuji. Apalagi, katanya, apa motif dan kepentingan LSM itu bercokol di Indonesia, sudah menjadi pergunjingan publik.
''Geenpeace dinilai hanya akan merecoki pembangunan yang sedang digalakkan pemerintah. Bahkan, Greenpeace juga sering diibaratkan serigala berbulu domba. Yang jelas, Greenpeace tidak jujur,” kata Romi sapaan akrab Romahurmuziy kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (6/9).
Ditambahkan Romi, kehadiran Greenpeace sebagai LSM asing di Indonesia sejak awal memang sudah bermasalah. Pasalnya, sumber dana Greenpeace tidak pernah diaudit oleh pemerintah. Sebab, yang berwenang melakukan audit terhadap LSM asing adalah pemerintah, bukan pihak swasta yang ditunjuk Greenpeace sendiri. Untuk itu, DPR saat ini tengah menggodok
UU tentang bagaimana mengatur LSM di Indonesia.
''Semua sumber dana LSM termasuk Greenpeace nantinya akan diaudit pemerintah langsung, bukan swasta. Ini sangat perlu untuk memastikan bahwa mereka memang bekerja dengan agenda yang sudah diprogram pendananya, bukan atas nama idealisme,'' ungkap Sekretaris Jenderal PPP ini.
Apalagi, lanjut Romi, bercokolnya Greenpeace di Indonesia sama sekali tidak membawa dampak apa-apa terhadap kemajuan bangsa. Itu sebabnya, menurut Romi, ada atau tidak ada Greenpeace di Indonesia, bukan menjadi soal.
''Ada atau tidak ada Greenpeace, itu sama saja. Sebab, kita juga punya instrumen negara yang mengurusi tentang lingkungan kan? Jadi, kalaupun Greenpeace tidak ada, itu sama sekali tidak ada masalah,'' tuntas Romi.