Selasa 06 Sep 2011 13:57 WIB

BPK Telusuri Penyerapan Anggaran Rendah

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan penelusuran terhadap penyerapan anggaran rendah di kementerian dan lembaga. Penelusuran itu terdapat pada audit kinerja oleh BPK. Proyek-proyek di kementerian juga akan diaudit manfaatnya.

"Audit itu hanya realisasinya saja, hanya nanti kita bertanya dalam audit kinerja mengapa tidak terserap," kata Ketua BPK Hadi Poernomo di kantornya, Selasa (6/9). Dia mengingatkan, BPK tidak hanya mengaudit keuangan kementerian, tapi juga audit terhadap kinerja.

Pada Senin (5/9), Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku tak puas dengan penyerapan anggaran yang dilakukan kementerian. Dia menegaskan, efektivitas penyerapan anggaran itu harus dipacu lagi. Rapat khusus segera digelar untuk mengatasi masalah ini.

"Kementerian yang serapan belanja modal rendah, kita minta kementerian/lembaga mempercepat dengan waktu yang sangat pendek ini untuk membelanjakan modal," kata Hatta. APBNP 2011 akan berakhir pada Desember 2011 ini sebelum berganti dengan APBN 2012.

Belanja kementerian dalam APBN 2011 sebesar Rp 432,8 triliun, sedangkan total belanja kementerian/lembaga di RAPBN 2012 direncanakan sebesar Rp 476,6 triliun. Artinya, ada penambahan belanja kementerian yang harus terserap pada tahun depan.

Dalam total belanja kementerian/lembaga di RAPBN 2012 terdapat belanja nonoperasional Rp 298,6 triliun yang terdiri dari belanja prioritas nasional Rp 197,1 triliun dan belanja prioritas kementerian/lembaga Rp 101,5 triliun. Belanja prioritas nasional merupakan belanja untuk 554 kegiatan yang dipantau secara khusus.

Hadi mengatakan, BPK akan mengaudit apakah proyek-proyek yang dijalankan kementerian itu efisien, efektif, dan ekonomis. "Nah, kita baru nanti tanya apa manfaatnya proyek itu," kata Hadi menegaskan.

BPK tidak hanya mencari anggaran yang tak terserap, tapi apa penyebab anggaran itu tak terserap. "Jadi kita tidak akan ke keuangan semua, tapi juga kinerja atau performance audit ya. Jadi kita akan lihat nanti mengapa tak tercapai penyerapannya. Kalau penyerapan tak tercapai apa sebabnya," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement