Jumat 02 Sep 2011 16:16 WIB

Cieeee... Demi Rakyat, Istana Presiden Kurangi Jatah Air

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Stevy Maradona
Personil Paspampres membuka pintu gerbang ketika sebuah truk tanki air bersih PT Palyja akan menyuplai air bersih ke area Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (1/9). Jebolnya tanggul air Kali Buaran di aliran Kalimalang berimbas ke pasokan air istana
Foto: Antara
Personil Paspampres membuka pintu gerbang ketika sebuah truk tanki air bersih PT Palyja akan menyuplai air bersih ke area Gedung Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (1/9). Jebolnya tanggul air Kali Buaran di aliran Kalimalang berimbas ke pasokan air istana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kendaraan tangki air masih terus datang ke Istana Negara Jumat (2/9) ini. Kendaraan tersebut memasok pasokan air bersih setelah jebolnya tanggul di Kali Malang Jakarta Timur.

Menurut Deputi Setpres Bidang Administrasi dan Pengelolaan Istana Otyawati Aji kebutuhan air yang dibutuhkan untuk mengisi tangki (penampung air) mencapai 60 ribu liter. Namun sesuai dengan arahan presiden bak penampung itu tidak perlu diisi penuh. Istana akan lebih mementingkan kebutuhan untuk masyarakat yang lebih memerlukan.

Apalagi saat ini pegawai pemerintahan tengah libur. "Sesuai arahan presiden seperti itu, jadi paling kita hanya mengisi setengahnya, sekitar 35 ribu liter,"ujarnya kepada Republika, Jumat (2/9).

Sebetulnya, Istana tidak sepenuhnya bergantung dengan air pengiriman. Karena masih menggunakan air tanah. Diantaranya buat air pancuran di dalam Istana. Sebelumnya air di ruang wartawan kepresidenan sempat tidak mengalir pagi tadi. Dua buah mobil tangki air dari PT Palyja lalu datang sekitar pukul 10.30 WIB.

Kendaraan yang masing-masing berisi 5 ribu liter itu masuk melalui Sekretariat Negara ke Wisma Negara untuk mengisi bak penampungan.

Juru Biacara Presiden , Julian Aldrin Pasha mengataka tidak ada masalah dengan pasokan air bersih di Istana. Upaya penghematan air dilakukan seraya imbauan lingkungan istana kepresidenan untuk menggunakan seperlunya saja.

"Sejauh dilaksanakan dengan baik dan tidak ada kesulitan air,"terangnya. Julian mengakui istana kepresidenan telah meminta PT Palyja memasuk air bersih untuk kebutuhan istana.

Menurut laporan perbaikan kini ditangani oleh Ditjen Cipta Karya dan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan akan memakan waktu tiga hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement