REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI - Jenazah tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Sukabumi, Lina Kurniawati (29 tahun), yang meninggal di Arab Saudi belum jelas keberadaannya. Padahal, TKW yang berasal dari Kampung Cipelang RT 11 RW 04 Desa Sudajaya Girang, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi, ini dikabarkan telah meninggal pada April lalu.
Informasi meninggalnya Lina diperoleh keluarga pada Mei. Ini setelah mereka menanyakan langsung kepada perusahaan yang memberangkatkan, PT Kemuning Bunga Sejati dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Namun, ironisnya hingga kini baik pemerintah maupun perusahaan tidak mampu memulangkan jenazah Lina ke Sukabumi.
‘’Kami hanya ingin jasad Lina dipulangkan ke tanah air,’’ ujar ayah kandung Lina, Udin (46 tahun), kepada wartawan, Jumat (2/9).
Klaim asuransi telah dibayarkan kepada pihak keluarga. Namun pembayaran asuransi tersebut, kata Udin, tidak sebanding dengan meninggalnya Lina di Arab Saudi. Pasalnya, nyawa anaknya tidak bisa dinilai dengan uang.
Udin mengungkapkan, keluarga baru mengetahui meninggalnya Lina sejak tanggal 12 Mei lalu. Informasi tersebut pun diperoleh setelah pihak keluarga terlebih dulu menanyakan keberadaan Lina pada awal bulan Mei.
Sejak Januari 2011 lalu, keluarga mulai kehilangan kontak dengan Lina. Kekhawatiran keluarga semakin kuat setelah keluarga menghubungi nomor telpon majikan yang menyatakan Lina sakit.
Namun sayangnya, ketika diminta keterangan lebih lanjut, penerima telpon di rumah majikannya itu tidak berani menjelaskan. Kondisi tersebut menimbulkan kecurigaan bagi keluarga.
Selama 20 bulan bekerja di Arab Saudi, Lina baru dua kali berhubungan telepon dengan keluarga di tanah air. Komunikasi itu pun harus menggunakan bahasa Arab.
Ironisnya, terang Udin, Lina tidak pernah mengirimkan uang kepada keluargaya di Sukabumi. Dalam sambungan telpon, Lina sempat menyatakan belum dibayar gajinya oleh majikan.