Kamis 25 Aug 2011 11:31 WIB

Speedboat Dihantam Ombak, Enam Penumpang Tewas

Ombak, ilustrasi
Foto: Blogspot
Ombak, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT-- Speed boat Anugerah Jaya bermuatan 40 pemudik mengalami musibah terbalik dihantam gelombang dahyat di perairan selat Cemeti, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah. Enam penumpang tewas dan tiga orang hilang.

Kepala Satuan Kepolisian Air (Polair) Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Katingan, AKP Sudirman di Sampit, Kamis mengatakan kecelakaan laut terjadi pada Rabu (24/8) sekitar pukul 08.30 WIB di selat Cemeti perbatasan antara Kabupaten Kotawaringin Timur dengan Kabupaten Katingan tersebut, lokasi kejadiannya satu kilometer dari bibir laut Jawa.

Keenam korban meninggal tersebut meliputi Tugiyati (perempuan dewasa), Sri Walujeng (perempuan dewasa), Rumaningsih (perempuan dewasa), Kris (laki-laki dewasa), Rudi (laki-laki dewasa) dan Joni (laki-laki dewasa).

Sedangkan tiga korban penumpang yang hilang dan masih dalam pencarian adalah M.Nurhuda, Wika dan Nika.

Seluruh korban meninggal dunia dibawa ke Pegatan, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Jumlah penumpang terdiri dari 33 orang dewasa dan tujuh anak-anak, korban selamat ada 31 orang, tiga orang hilang dan enam orang meninggal dunia.

Kecelakaan tersebut bermula dari speed boat Anugerah Jaya yang dikemudikan motoris Aliansyah berangkat dari dermaga agen milik Losmen Safari jalan Iskandar, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kabupaten Kotawaringin Timur pada pukul 07.00 WIB dengan tujuan Pegatan, Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan.

Speed boat yang bermuatan 40 penumpang pemudik tersebut menuju ke muara Sungai Mentaya, namun saat melintas di selat Cemeti pada pukul 08.30 WIB speed boat Anugerah Jaya dihantam gelombang besar dan terbalik. Saat kejadian salah satu mein speed boat yang sarat penumpang tersebut tiba-tiba mati sehingga tidak mampu menembus hantaman gelombang besar.

Akibat hantaman gelombang tersebut speed boat terbalik dan seluruh penumpang tercebur ke laut, kepanikanpun terjadi karena masing-masing penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan menuju kepantai.

Menurut Sudirman, lokasi kejadian yang jauh dari pemukiman penduduk tersebut membuat kejadian terlambat diketahui sehingga korban tidak ada yang memberikan pertolongan dan hanya sesama korban yang saling menolong.

Hingga Kamis (25/8) siang tim SAR gabungan dari Polair Polda Kalteng, Polres Katingan, Polsek Katingan Kuala, Adpel Kotawaringin Timur dan Pegatan serta TNI Angkatan Laut pos Samuda, Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, Kabupaten Kotawaringin Timur sedang melakukan pencarian korban hilang akibat tenggelam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement