REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi Sumatera Barat merencanakan pembangunan 25 unit pembangkit listrik biomassa selama pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah (PJMD) 2011-2015.
Pembangunan 25 unit pembangkit listrik biomassal tersebut akan dibiayai anggaran pemerintah pusat yang bersumber dari APBN setiap tahunnya, kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno di Padang, Rabu.
Pembangkit listrik biomassa sumber energinya dihasilkan dari sampah perkotaan dan limbah pertanian seperti dari perkebunan sawit, padi, tebu, kayu dan kelapa.
Ia menyebutkan, pembangunan Pembangkit listrik biomassa di Sumbar dalam periode 2011-2015 dilakukan secara bertahap dimana setiap tahunnya ditargetkan dapat dibangun lima unit pembangkit listrik tersebut.
Dalam pelaksanaan PJMD 2011-2015 di bidang kelistrikan, selain membangun pembangkit listrik biomassal, Pemprov Sumbar juga menargetkan terbangunnya 1.000 unit pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala kecil dan 10 unit pembangkit listrik tenaga mikro hydro (PLTMH).
Pembangunan PLTS dengan energi bersumber pada cahaya matahari tersebut juga dilakukan secara bertahap, di mana pada 2011 ditargetkan dapat terbangun mencapai 300 unit dan pada 2012 ditargetkan sebanyak 400 unit.
Lalu untuk 2013 ditargetkan pembangunan 600 unit PLTS, kemudian di 2014 ditargetkan terbangunan sebanyak 700 unit dan pada 2015 sebanyak 1.000 unit. Pembiayaan pembangunan 1.000 unit PLTS itu juga bersumber dari anggaran pemerintah pusat dalam APBN setiap tahunnya.
Sementara itu untuk pembangunan dan merehabilitasi 10 unit PLTMH selama 2011-2015 Pemprov Sumbar memerlukan dana mencapai Rp7,93 miliar.
Gubernur merinci, untuk pembangunan atau rehabilitasi dua unit PLTMH pada 2011 dibutuhkan dana mencapai Rp1,3 miliar lalu pada 2012 dibutuhkan pembiayaannya mencapai Rp1,43 miliar.
Selanjutnya, pada 2013 dibutuhkan anggaran sebesar Rp1,57 miliar, di 2014 dibutuhkan dana Rp1,73 miliar dan pada 2015 kebutuhan anggaran untuk pembangunan atau rehabilitasi PLTMH mencapai Rp1,9 miliar.