Rabu 24 Aug 2011 14:57 WIB

Sebulan Lebih Bertahan, Imigran Gelap Terjun dari Kapal karena Kelaparan

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNG PINANG - Sebanyak lima orang imigran gelap asal Sri Lanka terpaksa terjun dari Kapal MV Alicia yang parkir di perairan antara Pulau Penyengat dan Pelabuhan Sri Bintan Pura Tanjungpinang pada Rabu (24/6) dini hari karena kelaparan.

"Tidak ada gula, ikan, daging dan garam di dalam kapal yang ada cuma beras," kata Prem Kumar seorang imigran Sri Lanka yang terjun dari MV Alicia.

Prem juga mengatakan, kondisi 87 orang imigran Sri Lanka di dalam MV Alicia memprihatinkan. Selain kekurangan makanan, mereka juga kekurangan air.

Mereka terpaksa berhemat menggunakan air mineral. Satu botol kecil air mineral untuk memenuhi kebutuhan selama dua hari. "Kami kehausan," ujarnya yang sedikit mengerti menggunakan Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

Pelarian lima orang imigran gelap tersebut telah direncanakan sebelumnya. Tharma Palan, Prem Kumar, Syakaran, Kajan dan Theepan nekat terjun dari kapal sekitar pukul 03.30 wib, kemudian berenang selama dua jam menuju Pulau Penyengat.

Di Pulau Penyengat Tharma, Kumar dan Syakaran berpisah dengan Kajan dan Theepan. Tharma, Kumar dan Syakaran yang terdampar di Pulau Penyengat sekitar pukul 06.00 wib sempat mendapat bantuan makanan dan minuman dari warga sebelum anggota polisi mengamankannya.

Sedangkan Kajan dan Theepan baru diamankan polisi sekitar pukul 12.00 wib, setelah sebelumnya sempat dinyatakan hilang. "Kami sudah tidak dapat bertahan di dalam kapal, karena tidak ada makanan dan minuman. Kami juga sakit," ungkap Kumar.

Kelima imigran gelap tersebut dikumpulkan di ruangan yang berada di depan Kantor Polair Polresta Tanjungpinang bersama empat rekannya yang baru keluar dari rumah sakit.

Sebanyak 87 imigran asal Sri Lanka itu bertahan dan menolak turun dari kapal MV Alicia di perairan Tanjungpinang sejak 10 Juli 2011 setelah ditangkap saat berputar-putar di perairan Selat Riau, Batam. Puluhan imigran gelap tersebut sebelumnya akan berangkat menuju Selandia Baru atau Kanada untuk mencari suaka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement