REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Palang Merah Indonesia (PMI) membantu mengatasi bencana kemanusiaan yang terjadi di Somalia. Untuk itu PMI membuka akun rekening bank khusus yang akan menghimpun dana kemanusiaan untuk mengatasi kelaparan di negara tersebut.
"Kami menyatakan keprihatinan dan kepedulian yang besar terhadap bencana kelaparan yang melanda rakyat di Somalia," kata Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, dalam keterangan tertulis PMI yang diterima di Jakarta, Rabu (24/8).
PMI menggalang dana bantuan melalui rekening Bank Mandiri Kantor Cabang (KC) Jakarta Krakatau Steel nomor 070-00-0637957-9 atas nama Palang Merah Indonesia-Somalia. Menurut Jusuf Kalla, rekening tersebut juga merupakan bentuk komitmen PMI dalam membantu rakyat Somalia sekaligus memudahkan masyarakat di Indonesia yang ingin membantu meringankan penderitaan rakyat Somalia.
Ketua Umum PMI juga telah bertemu dengan Duta Besar Somalia untuk RI Mohamud Olow Barow yang mengunjungi Markas Pusat PMI di Jakarta, Selasa (23/8). Dalam kunjungan itu, Dubes Somalia menyatakan permohonan dukungan serta doa dari masyarakat Indonesia terhadap bencana kelaparan yang melanda negerinya.
Penggalangan dana PMI untuk rakyat Somalia ini bekerjasama dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan direncanakan akan disalurkan ke Bulan Sabit Merah Somalia. "Kami mohon partisipasi masyarakat di Indonesia untuk dapat mendonasikan bantuannya bagi rakyat Somalia," kata Jusuf Kalla.
Mantan Wakil Presiden itu juga mengutarakan harapannya agar krisis bencana kemanusiaan di negara tersebut bisa segera berakhir. Bencana kekeringan di Somalia dua bulan terakhir telah mengakibatkan ratusan ribu masyarakat menderita kekurangan gizi dan kelaparan. Kondisi ini diperparah dengan adanya konflik yang mengakibatkan tertahannya bantuan pangan ke rakyat Somalia.
Sementara itu, negara-negara yang tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) juga telah menjanjikan bantuan 350 juta dolar bagi Somalia pada pertemuan puncak darurat di Istanbul, Rabu (24/8).
"Kami menjanjikan bantuan 350 juta dolar. Kami berharap akan menaikkan komitmen itu menjadi 500 juta dolar dalam waktu dekat," kata Sekretaris Jenderal OKI Eklemeddin Ihsanoglu, pada jumpa pers di Istanbul, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
