REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Mantan Menteri Negara Hak Asasi Manusia (HAM), Hasballah M Saad meninggal dunia, Selasa (23/8). Almarhum meninggal karena serangan jantung di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi Barat, sekitar pukul 01.00 WIB. Almarhum meninggal di usia genap 63 tahun.
Menurut seorang pembantu rumah tangga di kediaman almarhum di Kompleks Tamansari Persada Raya Blok XXI/17, Jati Bening, Bekasi, tidak ada penyakit serius yang majikannya derita.
"Malah sebelum meninggal, almarhum (Hasballah) sempat menyupir mobil ketika ingin berbuka puasa bersama dengan kerabat kerjanya," ucap pembantu rumah tangga itu di rumah duka.
Wanita yang sudah tiga tahun membantu pekerjaan rumah tangga di kediaman almarhum menjelaskan, aktivitas semasa hidup Hasballah cukup sehat. Setiap harinya, mantan Menteri kabinet semasa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menyempatkan diri untuk berolahraga di pagi hari. "Makanya aku kaget, bapak meninggal tiba-tiba," ujar wanita paruh baya itu.
Menurut keterangan pemabantu rumah tangga itu, jenazah disemayamkan di kampung halamannya di Gampong Lameu, Kota Bakti, Pidie, Aceh. Keluarga duka berangkat dari kediamannya di Bekasi pukul 07.00 WIB dan menerbangkan jenazah dari bandara Soekarno Hatta pukul 10.50 WIB. Sesampainya di kampung halaman, jenazah akan dimakamkan pukul 15.30 WIB.
Pembantu rumah tangga itu menjelaskan, hingga pagi tadi menjelang almarhum diberangkatkan ke Aceh, banyak kerabat dari kalangan nasional dan daerah yang datang. Seperti beberapa pejabat DPR RI dan mantan Gubernur Aceh, Syamsuddin Mahmud, dan beberapa rekan dari akademis, mengingat Hasballah merupakan mantan Rektor Universitas Jabal Ghafur Aceh.
Menurut Ipeh (35), seorang petugas kebersihan kompleks di halaman rumah Hasballah, hingga keluarga dan kerabat pergi menyemayamkan almarhum, suasana di rumah duka nampak sepi. Tamu yang berdatangan pun mulai berkurang lantaran tidak ada keluarga yang menyambut. Hanya beberapa petugas pengirim rangkaian bunga dari beberapa pejabat yang datang.
Hasballah wafat meninggalkan seorang istri bernama Darmawati yang bekerja sebagai guru sekolah tingkat pertama (SMP) dan tiga orang anak perempuan. "Belum lama ini anak pertama Hasballah tunangan, dan berencana akan menikah," terang Ipeh.
Ipeh menjelaskan, setelah memakamkan jenazah, keluarga duka diperkirakan akan mengadakan pengajian tahlil di rumah adik almarhum di kampung Pidie Aceh. Hasballah M Saad semasa hidupnya aktif dalam politik nasional lewat Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Amanat Nasional. Dia juga pernah menjadi anggota DPR sebelum akhirnya diangkat menjadi Menteri Negara Urusan HAM periode 1999-2000.