REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA— Hasil monitoring langsung terhadap penonton televisi nasional, yang diumumkan pada konferensi pers MUI, KPI dan Kominfo Senin (22/8) mengatakan bahwa tayangan dakwah merupakan tipe program yang paling sering ditonton oleh masyarakat.
Acara ini dianggap oleh masyarakat dapat menambah pengetahuan, menghibur dan mendiik. Hasil ini diperoleh dari wawancara langsung kepada 200 penonton di 10 kota besar di Indonesia, oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada 9-13 Agustus 2011.
“Kebutuhan masyarakat dalam konteks dakwah perlu dipertimbangkan porsi siarannya oleh televisi. Seperti yang kita tahu bahwa di 11 bulan selai ramadhan, acara ini hanya ditayangkan 30 menit seharian”, ungkap Drs Sadjan, MSi, direktur pengelolaan media publik.
Menurutnya, masyarakat kini sudah mampu memilih acara yang baik untuk emningkatkan kapasitas pribadi dan lingkungannya. Masyarakat sangat menantikan hal-hal yang mmeberikan nilai kerohanian pada publik.
Media memiliki peranan yang startegis dalam mendukung pendidikan masyarakat. Kepada pengelola media, ia berpesan agar selama Ramadhan program televisi diisi dengan nilai positif. “Dampaknya tidak hanya untuk umat Islam saja, tapi untuk umat lain dalam rangka mewujudkan kerukunan nasional,”katanya.