REPUBLIKA.CO.ID, PALU - Sumur minyak milik investor Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Medco E&P Tomori di Pulau Tiaka, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, kini terbakar menyusul amuk massa yang terjadi sejak Senin (22/8) siang di pulau tersebut.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Dewa Parsana di sela-sela acara buka puasa bersama di Ditlantas Polda Sulteng membenarkan hal itu namun belum memberikan keterangan rinci sebab masih menunggu laporan Kapolres Morowali yang sedang berada di lokasi.
Sementara itu Kapolres Morowali AKBP Suhirman yang dihubungi terpisah melalui telepon genggamnya membenarkan bahwa dalam peristiwa itu, massa yang marah melempari sumur minyak di Tiaka dengan bom molotov.
Kapolda Dewa Parsana juga menyebutkan bahwa massa yang mengamuk itu juga menyandera tiga orang polisi dan seorang anggota TNI.
Sementara itu, koresponden AntaraA dari Luwuk melaporkan bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Luwuk sedang siap-siap menerima pasien korban amuk massa di Tiaka yang dirujuk untuk mendapat perawatan intensif.
"Informasi terakhir yang kami peroleh bahwa pasien tersebut telah menghembuskan nafasnya yang terakhir di perjalanan menuju Luwuk, namun jenazah korban akan tetap dibawa ke Luwuk untuk optopsi," ujar seorang sumber yang tidak mau disebutkan namanya di Luwuk.
Pulau Tiaka terletak di Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali, kawasan perbatasan Kabupaten Morowali dan Banggai, sehingga daerah ini lebih mudah dijangkau dari Luwuk, Ibu kota Kabupaten Banggai melalui jalan darat selama sekitar empat jam.