REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Stok darah di Palang Merah Indonesia di Jakarta, sejak memasuki bulan Ramadhan, mengalami penurunan hingga 70 persen dari hari biasanya, kata Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Daerah DKI Jakarta, Salimar Salim, Jumat.
Ia mengatakan, persediaan darah untuk golongan darah A, AB dan trombosit di PMI sudah kosong, sedang yang masih tersedia hanya golongan darah O dan B.
Menurut Salimar, penurunan stok kantong darah saat bulan Ramadhan ini disebabkan oleh kekhawatiran pendonor yang takut membatalkan puasa dan membuat puasanya lemas saat mendonor darah.
Sebenarnya PMI, sudah mendapat rujukan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Fatwa tahun 2000, yang menyatakan mendonor darah di saat bulan puasa tidak membatalkan puasanya.
"Untuk mengatasi hal tersebut, PMI juga mengimbau lewat institusi rumah sakit tentang persediaan kantong darah, apabila ada pasien yang kekurangan darah, agar pihak keluarganya mau sukarela mendonorkan darahnya," ucapnya.
Sementara itu, pasokan darah di PMI Jakarta pada hari biasa sekitar 1.000 kantong per hari dan untuk DKI Jakarta sebanyak 600 sampai 800 kantong per hari. "Saat ini stok kantong darah PMI hanya dapat menembus sekitar 250 sampai 300 kantong per hari," tambah dia.
Dikatakan dia, menjelang bulan Ramadhan, PMI sudah melakukan persediaan kantong darah sekitar 6.000 kantong, namun persediaan kantong tersebut makin menipis karena jumlah permintaan yang tinggi tapi pasokan dari pendonor berkurang selama Ramadhan.
Melihat fenomena tersebut, PMI, lanjut dia akan terus berupaya menyadarkan masyarakat mengenai manfaatnya mendonor darah dengan cara sosialisasi melalui radio ataupun secara langsung, agar menyumbang darah menjadi salah satu gaya hidup masyarakat.
"PMI juga sudah menyediakan layanan donor darah 24 jam, bagi masyarakat yang khawatir menyumbang darahnya pada saat puasa, sehingga mendonor darah dapat dilakukan malam hari," tambah Salimar.
Dia menambahkan, menyumbang darah itu sangat baik, karena membuat kita sehat, dimana ada celah sirkulasi yang dapat membentuk sel darah baru. "Selain itu dapat mengetahui secara dini apabila ada penyakit di tubuh kita dan membuat jantung serta ginjal sehat akibat pembentukan darah baru itu." Demikian Salimar.