REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA – Sejumlah warga yang ada di sekitar PLTA Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, masih ada yang belum menikmati listrik. Padahal jarak antara pemukiman dengan produsen listrik tersebut sangat dekat. Akan tetapi, mereka masih hidup dalam kegelapan.
Wardiman, warga Kampung Baras, Desa Cikao Bandung, Kecamatan Jatiluhur, mengatakan, warga yang belum menikmati listrik tinggal 32 kepala keluarga lagi.
Dari tahun ke tahun, mereka sudah mengusulkan ke desa dan kecamatan untuk penyambungan baru. Akan tetapi, sampai saat ini masih belum terealisasi. "Kita masih nyolok listrik ke tetangga," ujar Wardiman, Jumat (12/8).
Menurut Wardiman, warga juga sudah mengusulkan ke PLTA Jatiluhur. Namun usulan itu belum mendapat tanggapan. Dengan keberadaan PLTA, seharusnya masyarakat terdekat mendapat perhatian.
Akan tetapi, kondisi di Kampung Baras ini kebalikannya. Istilahnya, di tengah-tengah lumbung listrik tapi masih ada yang belum menikmati energi tersebut. "Kita ingin seperti yang lain punya listrik," kata Wardiman.
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Purwakarta, Tarsamana Wawan Setiawan, membenarkan jika di wilayah sekitar PLTA masih banyak warga yang belum menikmati listrik. Tak hanya PLTA Jatiluhur, pembangkit Jawa-Bali (PJB) Cirata juga sama.
Sampai saat ini, jumlah KK yang belum menikmati listrik sekitar 17 ribu KK lagi. Dari jumlah tersebut, 40 persennya berada di sekitar Waduk Cirata dan Jatiluhur. Justru, kondisi ini membuat Pemkab Purwakarta kesulitan memfasilitasi listrik desa.