Selasa 09 Aug 2011 15:57 WIB

Bila London Kian Memburuk, KBRI Siap Selamatkan WNI di Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah siap melakukan berbagai langkah untuk menyelamatkan Warga Negara Indonesia (WNI) di London dan kota lain di Inggris jika kerusuhan di negara itu semakin parah.

"Yang pasti bahwa tentu kalau ekskalasi kerusuhan yang terjadi di London mengkhawatirkan atau membahayakan keselamatan warga, pasti kita akan mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan WNI di sana," kata Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa (9/8).

Julian mengatakan, belum ada informasi terbaru dari Kementerian Luar Negeri terkait kebutuhan evakuasi WNI di London. "Kami belum mendapatkan 'updating' terakhir dari Kementerian Luar Negeri.

Presiden juga belum menerima laporan terakhir dari Pak Menlu. Mungkin nanti akan dijelaskan langsung oleh Kementerian Luar Negeri, melalui jubirnya atau langsung dari Pak Menlu," kata Julian menambahkan.

Kerusuhan telah berlangsung di London sejak Sabtu malam sebagai bentuk protes terhadap penembakan yang menewaskan seorang pria.

Kerusuhan yang awalnya terjadi di London telah menyebar ke Liverpool dan Birmingham. Kepolisian West Midlands telah menangkap 87 pemuda yang mengamuk di pusat kota Birmingham.

Menyikapi hal itu, Kedutaan Besar Republik Indonesia di London mengimbau warga Indonesia agar meningkatkan kewaspadaan dan berupaya menghindari kerumunan massa dan kerusuhan.

Minister Counsellor KBRI London, Dwi K.I. Miftach kepada koresponden mengatakan, warga yang memerlukan bantuan maupun memiliki informasi mengenai perkembangan situasi agar senantiasa menghubungi KBRI London.

Dia meminta warga menghubungi KBRI London melalui nomor telepon (020) 7499 7661 atau surat elektronik ke [email protected]. Selain itu, dia mengharapkan seluruh warga Indonesia yang berada di London untuk mematuhi hukum yang berlaku dan tidak terlibat aksi- aksi pelanggaran hukum.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement