REPUBLIKA.CO.ID,SERANG - Amruddin Kamil (20 tahun) hanya bisa berbaring lemah di tempat tidur. Pemuda lulusan pesantren Darussalam Pipitan, Serang, Banten, itu menderita tumor ganas pada lehernya.

Amruddin hanya bisa terbaring lemah di rumahnya karena tidak mempunyai biaya untuk menjalani operasi. Di lehernya terdapat benjolan yang semakin hari semakin membesar, “Kami tidak memiliki biaya untuk pengobatan lebih lanjut di RS Cipto, Jakarta,” kata Edi, orangtua  Amruddin, yang sehari-hari berjualan roti setiap pagi di salah satu pasar tradisional di kota Serang.

Menurut beliau, anaknya merasakan sakit yang sangat di lehernya sejak bulan April 2011. Bulan Juli 2011 yang lalu sempat dirawat selama kurang lebih satu minggu. Amruddin dirawat di Rumah Sakit Umum Kabupaten Serang Banten

Namun, kondisi Amruddin semakin parah sehingga dokter rumah sakit memutuskan ia harus dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta. Amruddin haru menjalani operasi pengangkatan tumor.

Namun, keterbatasan ekonomi membuat Amruddin tidak bisa menjalani perawatan lanjutan di Jakarta. Ia hanya menjalani perawatan seadanya di rumahnya yang sederhana di Komplek Bumi Agung Permai (BAP) I Blok V6 No 5, Kelurahan Unyur, Serang.

Semua kebutuhan hidupnya kini dilayani hanya di tempat tidur, dari mulai memasukan makanan sampai mengeluarkan sisa makanan dari tubuhnya. Edi hanya bisa meneteskan air mata melihat penderitaan anaknya. Dia berharap ada donatur yang bersedia membantu membiayai operasi penyakit ini.

Kalau tidak dioperasi dalam waktu cepat, kondisinya akan semakin parah. Anda ingin membantu klik di http://www.wakafquran.org/project/detail/zakat_untuk_pengobatan_amruddin_kamil.

Ikuti Whatsapp Channel Republika