Sabtu 30 Jul 2011 17:46 WIB

Kalbar Bakal Berselimut Asap?

REPUBLIKA.CO.ID,PONTIANAK--Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika Supadio Pontianak menemukan 85 titik api yang tersebar di berbagai daerah di Kalimantan Barat sehingga kabut asap diprediksi akan menyelimuti daerah itu.

"Berdasarkan pantauan kita pada 28 Juli lalu, jumlah titik api di Kalimantan Barat terus bertambah dan mencapai 85 titik, tersebar di berbagai daerah. Karena musim panas di Kalbar akan berlangsung hingga September mendatang, kemungkinan jumlah titik api tersebut akan bertambah," kata Prakirawan BMKG Supadio Pontianak, Dafmian di Sungai Raya, Sabtu.

 

Dia merincikan, 85 titik api yang tersebar di Kalimantan Barat terdapat di Kabupaten Bengkayang sebanyak dua titik, Ketapang (14), Kubu Raya (3), Landak (3), Melawi (6), Kabupaten Pontianak (1), Sambas (7), Sanggau (11), Sekadau (1), Sintang (11) dan terbanyak di Kabupaten Sambas sebanyak 26 titik.

Dari struktur cuaca yang ada, bulan Agustus hingga September mendatang masuk dalam musim kering. Meski kemungkinan besar hujan masih akan turun, namun hal tersebut akan terjadi dalam intensitas rendah.

"Tanggal dua Agustus nanti kemungkinan akan terjadi hujan, namun intensitasnya sangat rendah dan berpeluang terjadi di Kalimantan Barat bagian utara. Karena intensitasnya rendah, kemungkinan tidak akan berpengaruh pada titik api, bahkan hujan tersebut bisa menyebabkan semakin banyaknya asap," katanya.

Hal tersebut dikarenakan sebagian besar wilayah yang memiliki titik api memiliki konstur tanah gambut. Karena terbakar, api akan masuk ke dalam tanah dan jika hujan menyirami tanah tersebut maka akan menimbulkan asap.

Itu yang akan menyebabkan Kalbar terancam diselimuti asap selama Agustus tahun ini.

"Musim penghujan baru akan terjadi pada bulan Oktober hingga November. Kita berharap saja dalam bulan Agustus nanti terjadi perubahan dan hujan datang untuk mengantisipasi asap tersebut," katanya.

Dafmian menambahkan, dalam tiga hari terakhir, jarak pandang terendah mencapai 800 meter pada malam hari dan satu kilometer pada pagi hari.

Namun, pada pukul 08.00 ke atas, ketebalan kabut sudah mulai berkurang dengan jarak pandang tujuh hingga sepuluh kilometer.

Jika kabut asap akan terus bertambah, tidak menutup kemungkinan jarak pandang akan semakin sulit pada pagi dan malam hari. Untuk saat ini saja, jarak pandang 800 kilometer sudah mengganggu penerbangan, khususnya pada pagi hari.

"Untuk itu kita mengimbau masyarakat tidak membakar lahan, karena akan menyebabkan ketebalan asap semakin bertambah. Kami juga menghimbau jika masyarakat akan keluar pada malam dan pagi hari sebaiknya menggunakan masker, untuk menjaga kesehatan," kata Dafmian.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement