REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI - Administrator Pelabuhan (Adpel) Bakauheni, Provinsi Lampung menyiapkan tim pencarian dan penyelamat atau search and rescue (SAR) untuk meningkatkan standar keamanan dan keselamatan di pelabuhan tersebut saat angkutan mudik Lebaran 1432 Hijriyah. Kepala Administrator Pelabuhan Bakauheni, Muhammad Ali, mengatakan, di Bakauheni, Jumat, perlengkapan tersebut terdiri dari perahu karet (ruber Boat), tabung selam, kompresor oksigen, kantung mayat, tandu dan jacket keselamatan.
"Perlengkapan SAR tersebut akan digunakan khusus oleh empat petugas penyelamat terlatih yang sudah dimiliki oleh Adpel Bakauheni," katanya.
Ia menjelaskan, fungsi alat tersebut untuk mengoptimalkan pertolongan pada penumpang jika terjadi kecelakaan di Perairan Selat Sunda. "Alat tersebut adalah bantuan dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut pada tahun 2010 lalu," katanya.
Namun, alat tersebut akan difungsikan dengn radius tertentu karena kekuatan mesin masih terbatas dan tidak mampu untuk menembus gelombang tinggi di perairan lepas.
Ia mengatakan, keberadaan alat tersebut mutlak diperlukan terutama saat angkutan mudik nanti karena arus penumpang meningkat tajamdan membutuhkan perlindungan keselamatan ektra ketat.
"Kami harap dengan kesiapan TIM SAR ini mampu meminimalisasi jumlah korban jika terjadi insiden di perairan," imbuh dia.
Selain itu, Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan, Provinsi Lampung, telah menyiapkan berbagai sarana pendukung untuk angkutan Lebaran.
"Sarana itu disiapkan untuk menghadapi arus mudik dan balik angkutan Lebaran mendatang yang diperkirakan semakin padat," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Erman Hendrawan di Bandarlampung.
Sarana pendukung itu berupa satu unit kapal tunda (tugboat), satu unit mobil pemadaman kebakaran, satu unit ambulance, tiga unit sepeda motor.
Kemudian 41 titik CCTV, empat buah pendeteksi logam (metal detector), empat buah cermin deteksi (mirror detector), 11 unit rambu suar, air tawar dan penerangan.
Sementara itu, 38 kapal disiagakan untuk melayani angkutan Lebaran yang terdiri atas 36 kapal feri dan dua kapal cepat serta tiga kapal feri bantuan, yakni KMP Bontang, Raja Enggano dan Dharma Ferry IX.