Senin 25 Jul 2011 21:33 WIB

Sekali Kemunculan Nazaruddin di KPK, Lebih Bermakna dari Ribuan Tuduhan

Rep: Ditto Pappilanda/ Red: cr01
Mantan bendahara Partai Demokrat yang kini berada di Singapura, M Nazaruddin
Foto: Republika
Mantan bendahara Partai Demokrat yang kini berada di Singapura, M Nazaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Berbagai tudingan yang dilontarkan buronan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), M Nazaruddin, mengarah pada aliran uang negara untuk upaya pemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat di Kongres Bandung 2010 lalu.

Bukan tidak mungkin pemeriksaan oleh KPK, yang telah menetapkan M Nazaruddin sebagai tersangka suap Sesmenpora akan berkembang ke arah yang tidak terduga.

Namun Wakil Sekjen Demokrat, Ramadhan Pohan, menganggap upaya Nazaruddin menjatuhkan Anas dari jabatannya seperti menegakkan benang basah alias mustahil. "Selama dia hanya menyampaikan tuduhannya melalui Blackberry Messenger (BBM) atau televisi, tetap saja jauh panggang dari api," ujar Pohan saat dihubungi, Senin (25/7).

Proses pemberkasan, penyelidikan, bahkan penyidikan dan penetapan Anas sebagai tersangka hanya bisa terjadi jika Nazaruddin keluar dari persembunyiannya dan menyerahkan bukti kepada KPK dan kepolisian. Selama itu tidak terjadi, posisi Anas akan tetap aman hingga Kongres selanjutnya pada 2015 mendatang.

Mengenai kemungkinan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menggulingkan Anas, Pohan mengingatkan bahwa Ketua Dewan Pembina sekaligus Presiden RI, SBY, telah menjamin posisi Anas.

Sebagai figur berpengaruh, jaminan SBY sangat menenteramkan kader pendukung Anas bahwa KLB lebih tidak mungkin dilakukan. "Satu kali kemunculan Nazaruddin di KPK jauh lebih bermakna daripada terus melemparkan tuduhan tanpa bukti di televisi," tegas Pohan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement