REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua DPR Marzuki Alie naik pitam. Hal itu terjadi setelah salah satu wartawan online menanyakan apakah dalam Rakornas Partai Demokrat (PD) di Bogor 23-24 Juli, membahas pengunduran diri Muhammad Nazaruddin.
Bukannya menjawab pertanyaan, Marzuki malah mengingatkan wartawan bersangkutan agar bertanya hal yang substansi. "Kita ini bicara yang baik-baik. Saya minta bicara yang benar. Jangan bertanya yang bisa buat masalah baru," ujar Marzuki sambil menahan amarah usai Sidang Paripurna DPR, Jumat (22/7).
Menurut Marzuki, media itu bisanya bikin keributan. Narasumber jangan dipancing hal-hal yang tak perlu. Sebab ia menilai, negara ini sudah terlalu banyak masalah sehingga jangan ditambah masalah baru. "Jangan membawa pertanyaan yang sudah tahu jawabannya. Itu sudah clear, apa untungnya?" katanya menasehati. "Saya tahu itu dan rakyat itu rugi (jika pertanyaannya Nazaruddin terus)," imbuh Marzuki lagi.
Sekretaris Dewan Pembina PD tersebut meminta media bertanya yang berkaitan dengan pekerjaan DPR. Pertanyaan yang tidak penting bagi rakyat tak usah ditanyakan. Pihaknya mengharap media mengerti persoalan itu.
"Saya koreksi, harapan saya media itu jadi pilar demokrasi untuk membawa negara ke arah lebih baik," kata Marzukie. Jika pertanyaan yang selalu diajukan itu tidak produktif, dampaknya bisa merobohkan pilar demokrasi itu sendiri.