Jumat 22 Jul 2011 12:29 WIB

Meski Terabaikan, Anak-anak Korban Lumpur Lapindo tetap Peringati Hari Anak Nasional

Anak-anak korban lumpur Lapindo
Foto: YKAI. net
Anak-anak korban lumpur Lapindo

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO - Kondisi yang masih serba sulit, tak menghalangi puluhan anak korban lumpur Lapindo untuk memperingati Hari Anak Nasional (HAN). Mereka menggelar kegiatan bertajuk "Celoteh Ini Senjata Kami". Peringatan itu merupakan bagian dari kampanye perlindungan anak terutama akibat semburan lumpur Lapindo.

Pendiri Sanggar Anak Al FAZ Muhammad Irsyad selaku penggagas acara, Jumat (22/7), mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi karya anak - anak korban lumpur Lapindo. "Oleh karena itu, dengan adanya peringatan hari anak nasional ini, kami ingin mengajak kepada warga masyarakat lain untuk kembali merenungkan peristiwa semburan lumpur Lapindo yang melanda wilayah kami," katanya.

Ia mengemukakan, sejak bulan Mei 2006 hingga saat ini semburan lumpur di wilayah tiga kecamatan masing - masing Kecamatan Porong, Tanggulangin dan Jabon Kabupaten Sidoarjo masih terus berlanjut dan menyita perhatian publik hingga saat ini.

Namun, kata dia, fokus bukan hanya ditujukan pada persoalan ganti rugi saja, yang berakibat pada banyak persolaan lain yang dikesampingkan salah satunya adalah anak. "Anak- anak itu korban yang justru posisinya sangat lemah dan lebih membutuhkan perlindungan dan perhatian yang cukup," katanya.

Menurutnya, anak- anak ini secara tidak sadar telah dikorbankan lagi oleh kondisi masyarakat dalam hal ini orang tua yang terus berusaha untuk memperjuangkan nasibnya memperoleh ganti rugi. "KOndisi di lapangan, anak-anak sangat teraabaikan di tengah pusaran dan permasalah Lumpur Lapindo yang hingga saat ini masih belum tuntas," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan ruang dan kesempatan untuk berekspresi, berapresiasi dan berprestasi bagi anak-anak korban lumpur Lapindo. "Selin itu, juga membangkiktkan kembali semangat kemandirian pada anak-anak korban lumpur Lapindo atas segala macam keterbatasan yang masih menghadang mereka," katanya.

Kegiatan ini, imbuhnya, diharapkan bisa membuka wawasan dan kesadran kritis di kalangan anak - anak korban lumpur Lapindo dan hak - hak asasi dan kewajiaban hidupannya sendiri."Kami juga menagih tanggungjawab sosial politik negara untuk memberikan perlindungan, fasilitas dan prioritas bagi jaminan hak-hak asasi manusia bagi anak-anak, terutama korban lumpur Lapindo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement