Kamis 21 Jul 2011 17:52 WIB

Polri Tolak Surat Penangguhan Penahanan 'Mensesneg' NII

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: cr01
Pemimpin Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang (kopiah hitam) mendatangi Gedung Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/6).
Foto: Antara/Dhoni Setiawan
Pemimpin Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al Zaytun Indramayu, Panji Gumilang (kopiah hitam) mendatangi Gedung Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kuasa hukum Panji Gumilang sekaligus Abdul Halim, Ali Tanjung, telah mengajukan penangguhan penahanan Abdul Halim. Namun Polri menegaskan tidak akan memberikan persetujuan terhadap surat penangguhan penahanan tersebut.

"Tidak akan disetujui, karena penyidik masih membutuhkan Abdul Halim," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (21/7).

Abdul Halim merupakan staf pimpinan Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang menaungi Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang. Abdul Halim juga disebut-sebut juga menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Negara Islam Indonesia (NII).

Abdul Halim menjadi tersangka setelah Panji Gumilang dalam kasus pemalsuan dokumen YPI Al-Zaytun dan kemudian ditahan setelah pemeriksaan pada 4 Juli 2011 lalu.

Anton menambahkan penyidik masih membutuhkan Abdul Halim dalam pengungkapan penyidikan kasus pemalsuan dokumen. Kabar mengenai polisi telah menyetujui pengajuan surat penangguhan penahanan itu pun dibantahnya. "Saya pastikan tidak akan ditangguhkan penahanannya, karena masih dalam penyidikan," tegas Anton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement