Rabu 20 Jul 2011 21:22 WIB

Pasca Bentrok, Kampus UMJ Dijaga satu SSK Polisi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 120 personil kepolisian masih berjaga disekitar Universitas Muhammadiyah Jakarta, terkait bentrokan yang terjadi antara massa dari Himpunan Mahasiswa Islam dengan Komunitas Mahasiswa di Jalan KH Achmad Dahlan, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Banten.

"Kita masih berjaga disekitar kampus untuk mengantisipasi terjadi bentrokan susulan," kata Kapolsek Ciputat Kompol Alip ditemui di kampus UMJ, Rabu. Pernyataan Kapolsek terkait bentrokan antara massa dari Himpunan Mahasiswa Islam dengan Komunitas Mahasiswa, terjadi pada Selasa (19/7) sore.

Adapun penyebab bentrok kedua kelompok tersebut karena peristiwa penyerangan Ketua Badan Koordinasi Jabodetabek Banten, Rudi Ghani, yang diduga dilakukan oleh pihak KM, sehari sebelumnya.

Karena tidak terima dengan penyerangan tersebut, kemudian massa dari HMI melakukan penyerangan balik dengan alasan menuntut pertanggung jawaban. Kapolsek menambahkan, personil yang berjaga saat ini merupakan gabungan dari Polsek Ciputat dengan Polda Metro Jaya.

Penjagaan sendiri, kata Kapolsek, dilakukan mulai dari pintu masuk UMJ hingga di dalam area kampus. Sedangkan aktifitas disekitar kampus sendiri, saat ini berjalan normal.

"Untuk perkuliahan di kampus UMJ sendiri sudah berjalan normal. Karena, saat ini mahasiswa sedang menjalani ujian," katanya.

Perlu diketahui, pasca bentrok kedua kelompok tersebut, lima orang dari HMI dan KM telah dimintai keterangan oleh Polres Jakarta Selatan.

Sementara itu, Rektor UMJ, Masyitoh menuturkan bila pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait bentrok mahasiswa di area kampus. Para dekan, kata Masyitoh, telah dimintakan untuk mengindetifikasi terhadap kegiatan mahasiswa.

Pasalnya, untuk organisasi KM dan HMI, bukan dibawah naungan Universitas Muhammdiyah Jakarta. "Kami ingin tegaskan, bila KM dan HMI merupakan organisasi diluar UMJ. Jadi, tidak ada kedua kelompok itu dalam statuta di UMJ," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement