REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Wakil Presiden RI, Boediono, menegaskan kehadiran organisasi Muslimat Nahdhatul Ulama (NU) sejak tahun 1946, turut berperan mengangkat derajat kaum perempuan Indonesia. Hal ini terlaksana melalui program kesejahteraan rakyat dan keluarga dalam bidang agama dan ekonomi.
“Dengan jumlah anggota yang, mencapai 12 juta, kita mencatat bahwa Muslimat NU telah dapat melaksanakan berbagai program peningkatan kesejahteraan rakyat dan keluarga yang berdampak luas,” kata Wapres RI, Boediono, pada pembukaan Kongres Muslimat NU XVI di Gedung Serba Guna Universitas Lampung, Bandar Lampung, Kamis (14/7).
Tanda dibukanya kongres, Wapres memukul bedug, disambut aplus dari sekitar 2.600 peserta Muslimat NU dari 33 provinsi di Indonesia. Kedatangan wapres ini didampingi Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, dan tiga menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II, yakni Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan, Menteri Pendidikan Nasional, M Nuh, dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar.
Dalam sambutannya, Wapres menyatakan peran Muslimat NU dalam bidang ekonomi yakni melalui pembinaan koperasi dan usaha mikro. Sedangkan di bidang pendidikan yakn i terciptanya pelatihan tenaga keraja dan pembinaan anak dan keluarga, seperti adanya kegiatan belajar pendidikan anak usia dini, dan taman pendidikan Alquran, yang tersebar di berbagai pelosok Tanah Air.
Pada bagian lain, ia mengemukakan dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat, telah dirintis pula pendirian rumah bersalin, klinik, dan balai pengobatan, hingga kesehatan reproduksi perempuan. Hal ini juga didasari dengan mewujudkan insan yang religius, melalui kegiatan majelis taklim.
“Saya berharap Muslimat NU makin memantapkan tekad menjadi mitra Pemerintah dalam menyejahterakan keluarga dan memajukan kaum perempuan Indonesia,” katanya.
Dalam laporan Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawangsa, kongres ke-16 ini diikuti 2.600 peserta Muslimat NU dari 33 pimpinan wilayah, dan 526 cabang di Indonesia. Jumlah ini belum ditambah dengan rombongan penggembira yang antusias menyemarakkan kegiatan kongres.
"Peserta berasal dari 526 pimpinan cabang,” katanya.. Ia menambahkan pada kongres ini juga hadir tiga pimpinan cabang istimewa dari Inggris, Arab Saudi, dan Sudan. Dalam kongres iyang berlangsung hingga 18 Juli mendatang ini mengambil tema “Revitalisasi Institusi Layanan Muslimat NU, Hidmah Untuk Perempuan Indonesia”.
Sejumlah pimpinan NU dan menteri akan mengisi pencerahan pada sesi-sesi kongres di aula Islamic Center, komplek Asrama Haji Rajabasa, Bandar Lampung. Pada sesi pembahasan oleh badan Bahtsul Masail, akan dibahas masalah perempuan kekikinian. Misalnya, soal implan payudara dan bank air susu ibu. “Bahtsul Masail inilah, akan dibahas persoalaan tentang perempuan, anak, dan keluarga, yang berkembang saat ini,” kata Khofifah, yang juga mantan menteri Pemberdayaan Perempuan era Presiden Abdurrahman Wahid.
Pembukaan kongres ini dalam pengamanannya melibatkan 1.700 personel gabungan TNI-Polri. Komandan Korem 043 Garuda Hitam Kolonel Inf Joni Supriyanto, di Bandar Lampung, mengatakan, pola pengamanan kunjungan Wapres akan dilakukan berlapis, terbagi dalam tiga ring pengamanan. Ring pertama dijaga Paspampres, sedangkan ring kedua dan ketiga dijaga oleh petugas gabungan polisi dan TNI.
Informasi adanya aksi unjuk rasa di dalam kampus Universitas Lampung, tidak terbukti ketika Wapres Boediono membuka kongres. Sedangkan arus lalu lintas pada jalan lintas Sumatra masih lancar. Namun, ketika kedatangan dan pulang Wapres terjadi kemacetan karena jalur tersebut dilakukan buka tutup sementara.