Rabu 13 Jul 2011 17:22 WIB

Presiden Akui Pengembangan Alutsista tak Terkoordinasi

Rep: Teguh Firmansyah/ Red: Johar Arif
Alutsista
Foto: ANTARA
Alutsista

REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui  pembangunan kekuatan alat utama sistem senjata (Alutsista) tidak terkoordinasi dengan baik. Pengembangan sistem itu  masih kurang mengalir dari strategi  pertahanan dan doktrin TNI yang dianut.

"Apa yang saya rasa kan dan ketahui, pembangunan kekuatan alutsista tidak terkoordinasi dengan baik,"ujar SBY saat memberikan pengarah kepada perwira tinggi dan menengah TNI, di Akademi Militer TNI Magelang, Rabu (13/7).

Dalam pertemuan itu hadir sejumlah menteri dan petinggi negara,  di antaranya Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Keuangan Agus Martowardojo, Menteri BUMN Mustafa Abubakar, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana, Panglima TNI Laksamanan Agus Suhartono serta Kapolri Jenderal Timur Prapodo

Menurut SBY , pemerintah maupun TNI perlu mengevaluasi tantangan yang dihadapi saat ini, dan membenahi dan menyusun kebijakan strategi pertahanan dalam negeri. Ia mengatakan upaya meningkatkan anggaran pertahanan terus dilakukan secara bertahap. Namun semua itu tidak lah cukup tanpa upaya sinkronisasi dengan doktrin TNI dan angkatan. Doktri tersebut mesti jadi rujukan sebagai dasar operasi militer, pengadaan alutsista dan logistic, serta pembinaan, pendidikan dan pelatihan anggota.

"Meskipun saya tahu terus dimutakhirkan tetapi nampaknya dengan perkembangan cepat dunia, terutama dinamika awal abad 21, keseluruhan doktrin itu pelu dimutakhirkan sesuai perkembangan zaman. Untuk  mengantisipasi ancaman terhadap negara kita," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement