REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG-- Masyarakat Sejarawan Indonesia Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, mengusulkan dimasukkannya pengetahuan tentang situs sejarah lokal pada siswa sekolah dasar.
"Banyak anak di kabupaten ini justru tidak mengetahui adanya situs sejarah di daerahnya. Padahal, banyak yang bisa dipelajari dari situs itu. Karena itu, kami mengusulkan dimasukkannya pengetahuan tentang sejarah lokal dalam salah satu mata pelajaran kepada Dinas Pendidikan setempat," kata Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia Rembang, Edy Winarno, di Rembang, Rabu.
Menurut Edy, pengetahuan tentang sejarah lokal bisa diintegrasikan sekolah melalui Dinas Pendidikan setempat pada mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS). "Mempelajari sejarah bangsa tentu penting, namun sejarah lokal juga tidak boleh diabaikan," katanya.
Namun, lanjut ia, jika usulan itu tidak bisa dipenuhi, pihaknya sangat berharap agar guru mau mengambil peran kreatif menyisipkan pengetahuan tentang sejarah lokal tersebut kepada para siswa.
Menanggapi usulan ini, Kepala Bidang Kurikulum Dinas Pendidikan Kabupaten Rembang Sugiyanto mengatakan pihaknya sangat mendukung usulan tersebut. "Hanya, saat ini muatan lokal bagi siswa sekolah dasar sudah cukup banyak, sehingga cukup sulit untuk menjadikan sejarah lokal sebagai muatan lokal tersendiri," katanya.
Ia menyebutkan, saat ini sejumlah muatan lokal telah diberikan kepada siswa sekolah dasar di kabupaten itu antara lain muatan lokal pendidikan pengurangan risiko bencana, pengarusutamaan gender, kemaritiman, karakter bangsa, dan nasionalisme.
Ia mengaku lebih sepakat jika pengetahuan tentang sejarah lokal tersebut diintegrasikan dengan mata pelajaran IPS.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
