Selasa 12 Jul 2011 19:27 WIB

Kapolres Turun Tangan, Ketegangan Polisi - Warga O'o Dompu Mereda

Bentrok polisi dengan warga, ilustrasi
Foto: hileud.com
Bentrok polisi dengan warga, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,DOMPU--Kapolres Dompu AKBP Agus Nugroho berhasil menenangkan situasi tegang antara aparat kepolisian dan warga O'o Dompu, menyusul pemblokiran jalan oleh masyarakat terkait tuntutan pemulangan jenazah Firdaus, korban ledakan yang diduga bom.

"Saya meminta anggota Polres Dompu dan Brimob Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menahan diri namun tetap waspada. Lakukan pendekatan persuasif kepada warga," katanya di Desa O'o Dompu, Selasa malam.

Kapolres kepada warga O'o yang memblokir jalan dengan tumpukan kayu juga meyakinkan masyarakat setempat bahwa tengah dilakukan proses pemulangan jenazah Firdaus, korban ledakan yang diduga bom di Pondok Pesantren Khilafiah Umar Bin Khatab (Senin, 11/7) dari Polres Bima.

Mendengar jaminan Kapolres Dompu tersebut, warga mulai menahan diri, dan tidak lagi menyerang aparat kepolisian. Satu kompi Brimob Polda NTB dari Sumbawa bersama anggota Polres Dompu berhasil membuka tumpukan kayu yang digunakan warga Desa O'o untuk memblokir jalan.

Ketegangan sempat terjadi saat anggota Brimob membuka paksa blokade jalan. Aksi lempar dan suara tembakan peringatan sempat terjadi. Namun Kapolres Dompu AKBP Agus Nugroho yang turun ke lokasi berhasil menenagkan kedua belah pihak.

Selang beberapa menit, tersiar kabar ada dua warga diamankan polisi, dan ini membuat warga kembali marah. Warga yang terlanjur emosi melempari anggota Brimob yang melakukan penjagaan di depan SPBU O'o.

Mendapat serangan dari warga yang tidak hanya menggunakan batu tetapi juga senjata rakitan, anggota Brimob juga memberikan perlawanan, sehingga terjadi aksi saling lempar batu dan sesekali terdengar suara tembakan peringatan.

Dalam kejadian ini tiga warga atas nama Supriadin (16) terkena luka tembak pada pinggang kanan, Syamsurizal (14) terkena luka tembak pada tangan kanan dan Agus Salim (17) terkena peluru nyasar pada dahi kanan.

Satu anggota Satlantas Polres Dompu, yaitu Brigadir Dua Asrul terkena lemparan batu pada bagian belakang kepala.

Kapolres Dompu membantah telah menahan dua warga Desa O'o dalam insiden ini. "Saya meminta warga tidak terpancing dengan ulah provokator," katanya.

Ia menegaskan kepada warga, "Saya sudah ketemu dengan tokoh masyarakat di sini, dan saya sudah jelaskan bahwa tidak ada warga yang ditahan". Situasi di Desa O'o hingga Selasa malam masih tegang namun sudah bisa dikendalikan aparat kepolisian.

Korban ledakan yang diduga bom, Firdaus, tewas saat terjadi ledakan di salah satu ruangan dalam Ponpes Khilafiah Umar bin Khatab di Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, NTB, Senin (11/7) sekitar pukul 15.30 WITA.

Firdaus yang berasal dari Kabupaten Dompu merupakan salah seorang pengurus pondok pesantren tersebut dengan jabatan sebagai bendahara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement