REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua DPR sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie menyatakan kebingungannya. Dirinya tidak mengerti mengapa orang-orang mempermasalahkan pesan singkat yang dikirimnya kepada Ketua Dewan Pembina, Susilo Bambang Yudhoyono, Jumat malam lalu.
"Apa yang salah dengan SMS itu?" ujar Marzuki saat tiba di Gedung DPR RI, Senin (11/7). Sebagai anggota Wanbin, Marzuki menegaskan bahwa komunikasi melalui SMS kepada SBY yang menjadi atasannya sebagai hal yang biasa atau wajar.
Marzuki menjelaskan, selama ini dia sudah ratusan kali melakukan komunikasi dengan SBY melalui SMS. Jalur SMS dipilih Marzuki karena kesibukan Presiden RI tersebut yang tidak bisa setiap saat menerima telepon. "Tapi selama ini SMS tidak pernah saya tembuskan ke anggota," ujarnya.
Namun untuk SMS kemarin, Marzuki memutuskan untuk menembuskan SMS kepada 30-an anggota Wanbin. Marzuki mengira, anggota Wanbin yang membocorkan SMS yang diterimanya kepada publik sebagai bentuk keterkejutan.
Secara garis komando organisasi Wanbin, Marzuki menjelaskan, dirinya berada langsung di bawah SBY. Karena itu, setiap permasalah partai selalu Marzuki komunikasikan kepada SBY. "Itu persoalan internal kami, tidak perlu orang luar persoalkan."
Dalam SMS itu, Marzuki meminta SBY untuk menindak tegas kader partai yang saling memojokkan. Marzuki menyatakan kekuatiran bahwa Demokrat akan menuju kehancuran jika kader-kader yang saling menyerang tersebut dibiarkan.