REPUBLIKA.CO.ID, MANILA-- Para pemimpin ekonomi subregional ASEAN bertemu untuk merancang proyek rute kabel bawah laut perluasan konektivitas telekomunikasi. Pernyataan itu disampaikan the Mindanao Development Authority (MinDA) kepada Manila Bulletin di Manila, Senin.
Otoritas MinDA menyampaikan, para pemimpin ASEAN bertemu di Puerto Princesa City di Filipina untuk mengidentifikasikan masalah teknis dalam upaya mempersempit kesenjangan digital di kawasan ASEAN.
The Brunei-Indonesia-Malaysia-Filipina-East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) bertemu dengan para pelaku ICT dari sektor swasta dari seluruh negara ASEAN. Proyek kolaborasi itu bertujuan untuk membangun kabel bawah laut yang menghubungkan telekomunikasi internasional di kawasan ASEAN dan sekitarnya.
Brunei International Gateway (BIG) bersama Malaysia's Sedcom Communication Sdn. Bhd. of Sabah telah mengeksplorasi dan meriset proyek tersebut agar segera dapat direalisasikan. Kabel bawah laut yang akan melingkar seperti cincin BIMP-EAGA merupakan alternatif pe-rute-an dari yang selama ini telah dilakukan melalui satelit, microwave, ataupun serat optik yang akan membantu memfasilitasi telekomunikasi langsung interkoneksi dan memungkinkan layanan telekomunikasi BIMP-EAGA diperluas.
Selain itu jaringan akan mengkoneksikan wilayah sekitar ASEAN khususnya Hong Kong melalui Singapura. BIMP-EAGA diusulkan akan membangun konektivitas dari Pulau Borneo ke Mindanau di Filipina, dengan kabel link gateway di Filipina Selatan.
President of ICT Council of Davao Inc. and vice chairperson of the National ICT Confederation of the Philippines, Lizabel Holganza, kepada Manila Bulletin mendesak sektor swasta untuk mengeksplorasi kemungkinan dan kesempatan berinvestasi dalam proyek tersebut.
"Sektor swasta harus terlibat secara langsung dalam proyek ini," kata Lizabel Holganza.